LENTERAJATENG, SEMARANG – DPRD Kota Semarang, memberi dukungan kepada parq pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperkuat daya saing. Seiring dengan masuknya, produk-produk impor ke pasar lokal.
Ketua Komisi A DPRD Kota Semarang Joko Susilo mengatakan, kehadiran produk luar negeri mulai mengganggu daya saing pelaku usaha lokal. Namun ia meyakini, UMKM tetap menjadi benteng ekonomi masyarakat.
“UMKM ini benteng ekonomi Kota Semarang, sekalipun modalnya kecil mereka tetap berdiri. Pemerintah harus hadir memperkuat daya saing mereka,” katanya, dalam Focus Group Discussion (FGD) “Tantangan dan Peluang UMKM di Tengah Arus Produk Impor” oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, di Balai RW IV Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan tersebut digelar, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap produk Indonesia. Serta mendorong masyarakat, agar lebih mengutamakan produk dalam negeri di tengah derasnya persaingan dengan barang impor.
Hadir dalam kegiatan tersebut, tokoh masyarakat, Ketua RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) yang dianggap mewakili para pelaku UMKM di wilayah masing-masing.
“Kenapa yang kami undang tokoh masyarakat dan LPMK, karena mereka membawahi warga, dan di dalamnya banyak pelaku UMKM. Jadi kalau para pelaku tidak hadir langsung, mereka tetap terwakili,” tutur Joko.
Joko berharap, pelaku UMKM dapat menjalin kerja sama dengan pasar modern serta memperhatikan kualitas kemasan produk. Sementara, Pemerintah perlu memberikan pelatihan untuk mendukung daya saing produk UMKM.
“Pemerintah perlu hadir membantu penguatan kemasan agar produk UMKM bisa bersaing,” tambahnya.
Ketua UMKM Bongsari Rusdiana menekankan, pentingnya keberpihakan terhadap produk lokal melalui program pemerintah. Antara lain, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Sistem Informasi Industri Nasional (SiINas).
“Kemarin kami juga mendapatkan sosialisasi tentang TKDN dan SiINas. Kami terus berupaya mencintai dan menggunakan produk lokal,” tuturnya.
Ia menyebut, sebagian besar anggotanya bergerak di bidang kuliner, seperti kopi bubuk, onde-onde plengeh, bir pletok, dendeng, dan sambal.
“UMKM Bongsari ini tersebar dari RW 1 sampai RW 8 dan berada di bawah binaan kelurahan. Ada juga kelompok ikan Poklahsar Ulam Berkah Bongsari binaan Dinas Perikanan dan Kampung KB ABDI SESAMI,” tutur Rusdiana.