LenteraJateng, SEMARANG – DKK (Dinas Kesehatan Kota) Semarang himbau warga waspada wabah demam berdarah dengue (DBD), dengan datangnya musim penghujan. Pada musim hujan banyak tempat, air yang menggenang sebagai berkembangnya nyamuk pembawa virus DBD.
Kepala DKK Semarang Mochamad Abdul Hakam menyatakan, himbau warga untuk waspada DBD untuk pencegahan. Masyarakat bisa belajar dari pandemi Covid-19 untuk mencegah penyebarannya. Ia melanjutkan, pandemi Covid-19 kasus akan menyebar secara signifikan jika presentas protokol kesehatan di suatu wilayah tersebut rendah.
“Untuk DBD bisa dengan pemantauan jentik rutin, dengan 3 M (menutup, mengubur, menguras) air yang menggenang,” kata Hakam di ruang kerjanya, Senin (20/12/2021).
Dengan ilmu mengingat-ingat pola yang hampir sama atau titen, bisa sebagai tindakan preventif menekan penyebaran DBD. Ia melanjutkan, himbauan DKK Semarang agar warga waspada dengan DBD karena memiliki tingkat kematian yang tinggi.
“Tidak perlu menunggu sampai ada kasus DBD lebih dahulu, tapi terus lakukan pengecekan jentik secara berkala. Kalau jentik sudah banyak jentik, sat pekan ke depan biasanya banyak kasus,” tuturnya.
DKK juga berkoordinasi dengan puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan, apabila protokol kesehatan lingkungan sekitar di bawah 95 persen. Koordinasi ini utamanya untuk memantapkan strategi pengendalian penyakit. Serta sebagai evaluasi lebih lanjut untuk tahap pemantauan jentik rutin, yang telah dilakukan oleh setiap wilayah.
Selain pencegahan yang dilakukan instansi kesehatan, warga juga disarankan melakukan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas 3M.
“Apabila terdapat pihak-pihak yang menyelenggarakan pengasapan (fogging) secara mandiri, kami minta sebaiknya tetap berkoordinasi melalui petugas puskesmas setempat,” tuturnya.
Abdul Hakam melanjutkan, segera ke puskesmas apabila terjadi gejala dini DBD. mulai demam, mual, pusing dan nyeri perut segera datang ke puskesmas terdekat.
Editor : Puthut Ami Luhur