LENTERAJATENG, SEMARANG – Sebanyak 45 rumah di Tambak Lorok Semarang rusak terkena dampak dari gelombang tinggi.
Data puluhan rumah rusak itu disampaikan oleh Lurah Tanjung Emas, Sony Yudha Putra Pradana.
Sony menuturkan, gelombang tinggi di Tambak Lorok Semarang berlangsung beberapa hari, tetapi Rabu 28 Desember 2022 malam dianggap yang paling besar.
Akibat kondisi itu, beberapa rumah tidak mampu menahan derasnya ombak sehingga temboknya jebol.
Adapun untuk semua rumah yang terdampak gelombang tinggi itu berada di wilayah RW 15 dan 16 dan belum memiliki tanggul penahan.
“Jumlahnya ada 45 rumah yang terdampak dari ringan, sedang, hingga berat. Kalau yang ringan itu kan asbesnya kena lompatan air kemudian ada yang pecah. Kemudian ada yang berat, temboknya dihantam lalu pecah,” paparnya.
Setelah mendapati banyaknya rumah yang rusak itu, Sony langsung berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat untuk mendata warga yang terdampak dan diminta waspada.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait seperti DPU, Disperkim dan sebagainya untuk membantu.
Sebelumnya Sony juga sudah mengonfirmasi jika Pemkot Semarang sudah memberi bantuan kepada nelayan yang perahunya hancur dihantam ombak.
Saat ini dia berharap, pembangunan sheet pile segera dilakukan.
“Jangka pendeknya kita koordinasi dengan dinas terkait untuk dibuatkan tanggul sementara dulu agar tidak langsung terhantam ombak,” katanya.
Sementara dari dari Ketua RT 1/ RW 15 Sutrimo (58) membeberkan di kampungnya yang terdampak ada 8 rumah termasuk rumahnya sendiri.
Untuk saat ini upaya yang dilakukan oleh warganya adalah melakukan evakuasi puing-puing reruntuhan dan melakukan bersih-bersih rumah.
“Ini juga saya terkena dampaknya. Gelombangnya tinggi banget. Saya pun daritadi masih bersih-bersih,” ucapnya.
Selain itu dia berharap Pemerintah Kota Semarang selain memberikan bantuan juga segera membenahi sheet pile.
“Minta tolong itu segera dibangun. Kalau tidak kami susah terus tiap tahun terdampak gelombang,” katanya. (ADI)