LENTERAJATENG, SEMARANG – Striker asing milik PSIS Semarang Carlos Fortes rindu kompetisi Liga 1, ia meminta untuk kembali bergulir. Ia minta kepada pemerintah, kepolisian atau aparat keamanan dan federasi PSSI untuk menggelar kembali kompetisi Liga 1 BRI 2022/2023.
“Tolonglah pemerintah, kepolisan, federasi, atau siapapun. Kami mau main sepakbola. Harus ambil keputusan soal kompetisi, mau lanjut atau berhenti. Main atau tidak main,” kata Carlos Fortes yang rindu kompetisi di Indonesia. Terlebih, saat Liga 1 bergulir, ia harus berkutat konsentrasi menyembuhkan cedera saat bermain di Piala Indonesia.
Otomatis Carlos Fortes belum main sedetik pun dalam Kompetisi Liga 1, sejak PSIS Semarang memboyongnya dari Arema Malang. Jeda kompetisi yang lumayan panjang dan belum jelas kapan kembali bermain, membuat mentalnya terpengaruh.
“Saya saat ini sedang jauh dari keluarga di Portugal, mungkin kalau mereka ada di sini saya bisa bersama anak-anak dan istri. Latihan keras setiap hari tidak ada masalah, karena begitu sampai rumah ada keluarga yang menunggu dan memberi motivasi,” tuturnya.
Carlos Fortes turut berduka atas kejadian tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang, selain pernah membela Arema, ia pernah berinteraksi dengan Singo Edan, suporter fanatik klub tersebut. Ia mengaku, sepakat jika ada pembenahan dalam kompetisi sepakbola di Indonesia.
“Kompetisi perkara lain, paling tidak melakukan sebuah upaya. Bukan justru berhenti,” tambahnya.
Semua kompetisi di negara Asia Tenggara tetap bermain, Thailand, Malaysia, atau di manapun. Sementara di Indonesia tidak bermain sama sekali.
“Jika Indonesia ingin bersaing dengan timnas lainnya di Asia Tenggara maka kompetisi harus berjalan,” tambahnya.
Fortes berpendapat, berhentinya kompetisi akan berimbas pada Timnas Indonesia, terutama pembinaan pemain muda. Anak-anak muda perlu bermain dan jam terbang dalam sebuah kompetisi, jika tidak ada kompetisi maka pengembangan sepakbola Indonesia akan tertinggal dengan negara lain dan itu tidak baik untuk siapapun. (ADI/PTT)