LenteraJateng, SEMARANG – BPS (Badan Pusat Statistik) sebut jutaan warga Jateng terdampak pandemi Covid-19. Tepatnya 2,95 juta warga Jateng atau sebesar 10,84 usia kerja persen terdampak pandemi Covid-19. Kepala BPS Provinsi Jateng Adhi Wiriana mengatakan, besaran presentase itu terhitung dari total penduduk usia kerja sebanyak 27,25 juta orang.
Lebih rinci, dampak pandemi terhadap penduduk usia kerja antaranya pengangguran ada 286 ribu orang. Kemudian Bukan Angkatan Kerja (BAK) ada 105,50 ribu orang, sementara tidak bekerja ada 247 ribu orang. Dan bekerja dengan pengurangan jam ada 2,31 juta orang.
Berdasar rincian data tersebut, Wiriana menjelaskan, pengangguran karena Covid-19 yakni pengangguran yang pernah berhenti bekerja sejak Februari 2020. Sedangkan BAK yaitu penduduk usia kerja yang termasuk kategori bukan angkatan dan pernah berhenti bekerja pada tahun yang sama.
“Sementara yang tidak bekerja karena Covid-19, adalah penduduk bekerja namun karena pandemi menjadi sementara tidak bekerja,” kata Adhi, Jumat (25/2/2022).
Sementara itu, BPS juga merilis data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah dengan pendekatan year-on-year. Yaitu sejak Agustus 2020 hingga Agustus 2021
“Berdasarkan TPT menurut jenis kelamin, TPT turun 0,53 persen poin Agustus 2020,” kata Wiriana.
Jika mengamati berdasarkan data, pada Agustus 2020 TPT masih berada di angka 6,48 persen dan turun menjadi 5,96 pada Februari 2021. Kemudian, Agustus 2021 TPT kembali mengalami penurunan 1 persen atau menjadi 5,95 persen.
Lebih lanjut, jika melihat dari TPT menurut kabupaten dan kota di Jawa Tengah tahun 2021, Kabupaten Cilacap berada pada urutan pertama dengan TPT 9,97 persen. Kemudian Kabupaten Tegal 9,97 persen dan Kabupaten Brebes 9,78 persen.