LenteraJateng, SRAGEN – Menuju Zero ODOL (Over Dimension dan Over Loading) 2023, Dinas Perhubungan Jateng menggelar operasi di rest area 538B ruas Tol Solo – Ngawi. Operasi, pada Rabu (16/2/2022), bersama dengan Unit PJR Polda Jateng dan PT Jasamarga Solo Ngawi.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro menyatakan, menggelar operasi agar pengusaha angkutan barang mematuhi aturan terkait dengan dimensi dan muatannya. Sehingga ketika mengangkut barang, sesuai dengan dimensi kendaraannya.
“Kami ingin menjadikan efek jera kepada pengusaha angkutan barang,” kata Henggar di lokasi operasi.
Operasi ODOL dengan cara memasukkan angkutan barang dari arah Jawa Timur, ke dalam lokasi rest area. Satu per satu kendaraan diukur muatannya dengan alat timbang portable. Pada pelaksanaan hari pertama operasi menuju Zero ODOL 2023, ada 88 angkutan barang yang diperiksa.
Dari 88 angkutan barang tersebut, ada 16 kendaraan angkutan barang over loading atau membawa muatan berlebih. Dinas Perhubungan juga menemukan dua kendaraan angkutan barang yang terlambat melaksanakan uji.
“Jika ada yang melakukan pelanggaran, akan kena tilang dari pihak kepolisian,” tambahnya.
Pihaknya terus akan melaksanakan operasi di seluruh Jawa Tengah, agar di wilayah tersebut bisa menuju Zero ODOL 2023.
Pelaksanaan operasi tersebut juga untuk menekan angka kecelakaan akibat ODOL, terutama di Jalan Tol.
Manager Area Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) ruas Solo-Ngawi Nurcahyo mengatakan, faktor terjadinya kecelakaan di jalan tol, satu di antaranya adalah karena overload.
“Selain itu juga ada faktor lain yang lebih dominan, yakni kondisi fisik pengendara. Serta ban pecah, ban pecah ini biasanya juga karena ada beban yang berlebihan,” tuturnya.
Dalam satu tahun, pihaknya menggelar operasi ODOL sebanyak empat kali. Selain ODOL, PT Jasamarga Solo Ngawi juga melakukan pemantauan terhadap kendaraan yang overspeed. Mereka selain memantau, juga melaksanakan sosialisasi terkait hal itu.