LenteraJateng, SEMARANG — Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) adakan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) untuk menggandeng perguruan tinggi persiapkan pekerja migran yang tepat.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menekan perguruan tinggi untuk bisa mempersiapkan calon-calon pekerja migran yang tepat. Karena imbuhnya, lulusan kampus telah hadapkan oleh banyak peluang kompetisi persaingan global, dah harus mampu memanfaatkannya.
“Peluang dalam kompetisi persaingan global harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh lulusan kampu,” ungkap Benny, Rabu (14/42022).
Menurutnya pekerja migran, pekerja tidak sekedar TKI, terlebih pekerja yang memiliki keahlian khusus seperti perawat di rumah sakit luar negeri.
“Tahu tidak, jika gaji tenaga kesehatan di Jerman itu Rp 30-40 juta, kalau saya tahu dulu, saya juga akan kerja di sana,”
Tambahnya, perguruan tinggi perlu mempersiapkan anak didiknya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dapat menjadi pekerja migran yang tepat
Benny juga menyampaikan peran Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah menyumbang devisa sebesar Rp 156 triliun per tahun bagi negara.
Ia menghimbau untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi informasi politik lantaran ada yang membenturkan dengan tenaga kerja asing yang ada di Indonesia.
“Ada yang menyebut banyak TKA, tenaga kerja asal China di sini, padahal jumlahnya hanya 24 ribu, sedangkan orang Indonesia yang bekerja di China daratan, di Hongkong 160 ribu, di Taiwan 280 ribu. Setop gorengan politik,”
Sementara itu, Rektor Unimus Masrukhi mengapresiasi terobosan BP2MI sekaligus merasa tertantang membentuk layanan pusat informasi bekerja di luar negeri.
“Secara teknis, Unimus akan meningkatkan lagi kualitas pembelajaran, agar mahasiswa bisa lebih kompeten dan siap bersaing secara global. Kami siap dan akan membuat sebuah center untuk kegiatan tersebut,” paparnya.
Editor: Puthut Ami Luhur