LENTERAJATENG, SEMARANG – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng yang rencananya digelar pada 9 sampai 16 September 2023 diperkirakan maju pada Agustus 2023.
Kabar terbaru ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko.
Dosen FIK Unnes itu menjelaskan, jadwal awal Porprov Jateng adalah 9-16 September 2023, kemungkinan besar dimajukan menjadi 5-11 Agustus 2023.
Alasan majunya Porprov itu tak lain karena apabila digelar September akan berdekatan dengan Pra-PON.
Pada September 2023 ada sekitar 23 cabang olahraga yang menggelar babak Pra-PON, sedangkan Agustus hanya dua cabang olahraga.
“Proyeksi kita PON, maka jangan sampai kita mengirim atlet ke Pra-PON ala kadarnya (bukan lapis pertama) atau sebaliknya Porprov dikorbankan dengan melarang atlet utama tampil. Jadi biar keduanya jalan seirama, Porprov direncanakan maju,” paparnya dalam audiensi pengurus KONI Jateng di Sekretariat Provinsi Jl Pahlawan Semarang bersama Sekda Jateng, Soemarno.
Dalam gelaran Porprov nanti rencananya akan dipertandingkan 57 cabang olahraga dengan 70 disiplin dan 869 nomor pertandingan.
Event yang akan digelar di enam kabupaten akan diikuti sekitar 9500 atlet dan official.
“Di samping itu, karena keterbatasan venue tuan rumah, maka ada lima cabang olahraga yang digelar di luar Pati Raya yakni balap motor, golf (Semarang), balap sepeda (Karanganyar), arung jeram (Kabupaten Magelang) dan biliard (Kota Pekalongan),” pungkasnya.
Sementara Plt Ketua Umum KONI Jateng Bambang Rahardjo melaporkan tentang kesiapan KONI Jateng menggelar Porprov dan menghadapi babak Pra-PON Aceh – Sumut dalam tahun yang sama.
Kedua event yang membutuhkan anggaran tidak sedikit itu harus digelar dan diikuti demi menjaga prestasi olahraga Jateng.
”Pada 2023 ini, ada dua gawe besar yang dikelola KONI Jateng yakni Porprov Jateng dan Pra-PON. Ini harus kerjakan dalam waktu yang berhimpitan,” papar Bambang.
Guna menghadapi Pra-PON, Jateng sudah menyiapkan 450 atlet dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda).
Untuk bisa tampil pada PON 2024 di Aceh – Sumut, seorang atlet atau cabang olahraga beregu harus lolos dari Pra-PON.
”Itu pun, jika kelolosannya hanya menempati peringkat empat ke bawah, kecil kemungkinan untuk bisa dikirim. Kami hanya memprogram untuk mengirim atlet yang lolos dengan minimal dengan peringkat ketiga, dengan asumsi nanti bisa meraih medali perunggu atau melesat jadi perak atau bahkan emas,” kata Bambang.
Selain itu para atlet yang masuk Pelatda akan mendapatkan insentif tiap bulan.
Namun soal nominal, kata dia, disesuaikan dengan anggaran dari APBD Jateng.
”Ya, kita memberi insentif sesuai besaran anggaran,” jelasnya.
Terakhir Sekda Jateng Soemarno meminta masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung kesuksesan Porprov Jateng.
”Ya, mari kita sukseskan Porprov Jateng. Para pengurus kan sudah komitmen untuk melakukan pembinaan olahraga, salah satunya dengan menggelar Porprov. Tentu saja, kita juga mengimbau masyarakat untuk menyukseskan gelaran tersebut,” kata Sumarno. (ADI)