LENTERAJATENG, JAKARTA – Perbedaan informasi terkait cuaca ekstrem yang disampaikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi perhatian publik.
Menyikapi hal itu, anggota DPR RI dari Komisi V, Suryadi Jaya Purnama angkat bicara.
“Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah perlu untuk memberlakukan satu pintu bagi diseminasi informasi yang terukur tentang cuaca ekstrem, yaitu melalui BMKG sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” katanya dikutip dari SinPo.id, Rabu (28/12/2022).
Meski demikian, pihaknya tetap mengapresiasi langkah pemerintah untuk melakukan antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut.
“KemenPUPR juga telah menyelesaikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sebagai bendungan kering yang berfungsi sebagai pengendali banjir. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga melaksanakan Siaga SAR Khusus Nataru 2023 dengan menempatkan personel dan alat utama di lokasi-lokasi strategis yang rawan kecelakaan/bencana di pelabuhan, ruas jalan tol, bandara, terminal bus, dan tempat wisata,” katanya.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga berencana akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi banjir akibat hujan ekstrem,” tambahnya.
Dengan adanya berbagai mitigasi bencana yang telah disiapkan itu, diharapkan dapat meminimalisasi resiko yang terjadi.
Sebelumnya, peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menyampaikan adanya potensi banjir besar atau badai di kawasan Jabodetabek khususnya Tangerang atau Banten.
Dia menyebut potensi hujan ekstrem hingga badai terjadi pada 28 Desember 2022. Hal tersebut berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).
Namun, berbeda dengan BRIN, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jabodetabek memang terjadi hujan ekstrem namun bukan badai. Cuaca ini masih kategori aman karena intensitas hujan diperkirakan ringan hingga sedang.