LenteraJateng, SEMARANG – Sebanyak 32 peserta mengikuti pelatihan membatik tulis dan merancang busana muslim. Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang menggelar kegiatan tersebut.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, resmi menutup pelatihan yang berlangsung selama 21 hari di Gedung Budaya Sobokartti Semarang itu, pada Senin (18/7/2022).
Kepala BBPVP Semarang, Heru Wibowo menjelaskan tujuan pelatihan guna memberikan ilmu fashion, teknologi, dan bisnis manajemen kepada peserta. Dalam hal ini, pihaknya menggandeng dengan Batik Pasha.
Peserta juga akan mendapatkan fasilitas pelatihan boarding dan non boarding.
“Kami, ada pelatihan PBK yaitu pelatihan boarding dan non boarding, kita juga ada pelatihan keluar dengan berupa pelatihan dengan dunia usaha, serta dunia industri,” ucapnya, kepada wartawan.
Dari sebanyak peserta tersebut, jelas Heru, mereka membaginya dalam dua kelas, masing-masing kelas 16 peserta.
Ia menyebut, pelatihan membatik tulis dan merancang busana muslim itu gratis. “Peserta juga mendapatkan bahan untuk membatik, perlengkapan menjahit, serta sertifikat,”ujarnya.
Usai pelatihan Heru berharap, para peserta sudah mendapatkan bekal kompetensi agar bisa memulai usaha. Hal itu bertujuan untuk menekan angka pengangguran. “Karena mereka kan sudah dapat bekal kreatifitas dan inovasi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang menyambut baik dengan kegiatan BBPVP menggelar pelatihan tersebut.
Pasalnya, mereka tak henti-hentinya melestarikan batik. Selain itu, menurut Ita, pelatihan ini bisa menjadi langkah kemajuan di bidang fashion di Kota Semarang.
“Hasil karya batiknya ini bisa menjadi menarik dan fashionable. Bahkan, pelatihan ini bisa menjadi langkah awal untuk mencoba memulai usaha. Karena sekarang Covid sudah landai sehingga diharapkan juga ekonomi ataupun daya beli dari masyarakat juga sudah mulai naik,” tuturnya.
Editor: Puthut Ami Luhur