LENTERAJATENG, SEMARANG- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah (Jateng) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi dan mengawal Pemilihan Umum (Pemilu).
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Bawaslu Jateng, Muhammad Rofiuddin mengatakan Pemilu sudah menghabiskan anggaran yang besar bagi negara. Akan sayang sekali jika pemilu ini dibiarkan tidak mematuhi aturan yang berlaku.
“Agar suara rakyat sesuai dengan fakta yang ada dan terjaga, maka caranya dengan melakukan pengawasan bersama-sama,” katanya saat diskusi daring bertajuk Laporan Kinerja Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Jumat (30/12/2022).
Hingga saat ini telah ada empat organisasi yang terdaftar sebagai pemantau pemilu. Mulai dari Komite Independen Pengawas Pemilu (KIPP), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Jaringan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Netfid.
Ia menyebut masyarakat jangan menjadikan Bawaslu sebagai satu-satunya yang berperan dalam mengawasi Pemilu. Partisipasi masyarakat juga tak kalah penting karena dapat memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi selama Pemilu berlangsung.
Kalaupun pelanggaran tetap berlangsung, meski telah ada pencegahan. Maka, mereka yang melanggar akan menerima sanksi sesuai dengan pelanggaran yang berlaku.
“Proses penindakan hukum melalui penindakan pelanggaran baik itu pelanggaran etik, pidana, administrasi maupun pelanggaran hukum lainnya,” pungkasnya