LENTERAJATENG, KARANGANYAR – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimis pembangunan Bendungan Jlantah, rampung pada Desember 2023 ini. Hal itu ia sampaikan, usai meninjau dan melihat progres pembangunan bendungan yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2023).
“Saat ini progresnya sudah sekitar 62 persen dan sudah tidak ada kendala yang berarti, hanya sedikit masalah teknis terkait geologi yang akan segera ditangani. Jadi target untuk dapat diselesaikan pada akhir tahun 2023 mudah-mudahan dapat tercapai,” kata Menteri Basuki.
Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 juta meter kubik yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 meter dari dasar sungai, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, elevasi puncak bendungan +690 meter.
Bendungan ini dibangun oleh kontraktor PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 965 miliar dengan masa pelaksanaan sejak 2019.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan, setelah rampung Bendungan Jlantah akan menjadi bendungan multifungsi. Satu di antaranya sebagai sumber irigasi, yang memberikan manfaat ekonomi.
“Bendungan Jlantah akan mengairi 1.494 hektar persawahan di kawasan Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar,” tutur Maryadi.
Selain sebagai sumber irigasi, bendungan ini akan menghasilkan air baku sebesar 150 liter per detik. Kehadiran bendungan ini memberi manfaat untuk potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt.
Reduksi banjir sebesar 51,05 persen atau 70,33 m kubik perdetik untuk Q50. Serta konservasi dan pariwisata di Karanganyar.
Kehadiran Bendungan Jlantah menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah.
Selain Bendungan Jlantah, terdapat dua bendungan lain yang tengah dibangun dan empat bendungan yang telah rampung di Jawa Tengah. Rinciannya, bendungan yang rampung yakni Bendungan Gondang di Karanganyar dengan kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik. Bendungan Logung di Kudus yang mampu menampung air sebesar 20,15 juta meter kubik.
Bendungan Pidekso di Wonogiri dengan kapasitas tampung 25 juta meter kubik, dan Bendungan Randugunting di Blora dengan kapasitas tampung 14,42 juta meter kubik. Sementara bendungan yang masih dalam tahap konstruksi yakni Bendungan Bener di Purworejo dan Bendungan Jragung di Semarang.
Turut hadir Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Harya Muldianto.