LENTERAJATENG, JEPARA — Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, bakal memperoleh peluang istimewa untuk memiliki hunian layak melalui skema rumah subsidi dari pemerintah pusat.
Bank Jateng sebagai lembaga keuangan daerah yang terpercaya, turut ambil bagian dalam percepatan realisasi program rumah subsidi lewat penandatanganan Nota Kesepakatan bersama berbagai pihak.
Tercatat sebanyak 6.783 ASN berstatus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jepara, menjadi kandidat penerima bantuan perumahan.
Program ini merupakan wujud komitmen kolaboratif antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Badan Pusat Statistik (BPS), BP Tapera, dan Bank Jateng.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Jepara Nanang Wahyudi mengatakan, Bank Jateng menyambut baik inisiatif pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong percepatan penyediaan rumah subsidi bagi ASN, khususnya yang tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari kolaborasi strategis bersama Pemkab Jepara, dengan dukungan data yang akurat dan sistem pembiayaan yang terintegrasi. Kami siap menghadirkan layanan perbankan yang inklusif, aman, dan proaktif dalam mendukung kepemilikan rumah layak bagi ribuan ASN di Jepara,” kata Nanang, Selasa (8/7/2025).
Lebih lanjut, Nanang percaya bahwa ketersediaan hunian terjangkau tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga memberi dampak besar terhadap stabilitas sosial dan produktivitas daerah.
“Bank Jateng akan terus mengambil peran aktif dalam mendorong pencapaian target pengurangan backlog perumahan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tuturnya.
Program ini juga diarahkan, untuk menekan angka backlog perumahan yang saat ini mencapai 26.342 unit di Jepara serta menangani 9.191 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Pemerintah daerah menargetkan penurunan backlog sebanyak 900 unit per tahun, dan Bank Jateng menjadi bagian penting dalam menyokong pencapaian tersebut.
Dengan adanya dukungan perbankan seperti Bank Jateng, proses verifikasi data dan pencairan subsidi diyakini akan berlangsung lebih efisien dan terintegrasi.
Skema ini tidak hanya menjawab kebutuhan hunian para ASN, tetapi juga memperkuat komitmen inklusi finansial dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Jawa Tengah.
Bank Jateng tidak sekadar menjadi penyalur dana, tetapi turut berperan sebagai pendorong kemajuan daerah melalui inovasi dan pendekatan sosial yang berdampak langsung.