LenteraJateng, SEMARANG – Bangkitkan industri logam di Kota Semarang, Pemkot S selesaikan pembangunan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Logam di Kawasan Tapak Tugurejo, Tugu. Rencananya, 74 pelaku industri logam di Kota Semarang yang semula berada di kawasan Bugangan Semarang Timur, akan menempati Sentra IKM tersebut.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, sejak tahun 70-an, pengrajin logam Kota Semarang memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri dalam negeri.
Pelaku industri logam Kota Semarang terhitung kreatif dalam membuat berbagai produk. Mulai dari ember seng, kompor minyak, panci, dandang, oven, gerobak sampah, mesin cuci, hingga eskavator.
“Harapannya sentra IKM Logam ini, bisa membantu teman-teman segera bangkit pasca pandemi Covid-19,” kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu mengutip dari semarangkota.go.id, Selasa (11/1/2022).
Menurut Hendi, dulu Bugangan terkenal sebagai industri kaleng atau logam. Ia ingin industri tersebut kembali berjaya di Kota Semarang. Untuk bangkitkan industri logam
Selain sebagai sentra industri logam, kawasan ini harapannya juga mempunyai daya tarik lain. Tujuannya, agar masyarakat yang datang tidak sekedar membeli hasil produk industri kecil tetapi juga mungkin bisa ada unsur edukasi.
Gedung Sentra IKM meliputi beberapa gedung produksi yang terdiri dari 74 kios. Masing-masing, yaitu IKM permesinan 24 kios, IKM rumah tangga 28 kios, IKM etalase sebanyak 6 kios, IKM tempat sampah dan gerobak 16 kios. Selain itu terdapat pula gedung promosi, gedung barang jadi, masjid dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Pengrajin Belum Dapat Perintah Pindah, Bangkitkan Industri Logam di Kota Semarang
Senada Kabid Industri Logam, Elektronika, dan Alat Angkut Dinas Perindustrian Kota Semarang Agustina Widya menjelaskan, pengrajin logam yang semula ada di Bugangan terutama di kawasan Barito akan mendapat prioritas. Terutama lanjutnya, pengrajin logam di Bugangan Semarang Timur akan menempati Sentra IKM Logam yang ada di Kawasan Tapak, Tugurejo Tugu.
“Pemerintah Kota Semarang ingin memindahkan ke sini semua. Jumlahnya ada 74. Saya cek ke teman-teman logam Bugangan jumlahnya 74. Jadi, satu orang dapat satu kios,” tuturnya.
Sementara Ketua Klaster Industri Logam Sunaryo mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mendapat arahan dari pihak terkait untuk pindah ke Tapak. Ia dan anggota paguyuban industri logam lainnya, masih menempati kios Pasar Barito Baru di Penggaron Pedurungan.
“Kami belum ada arahan kesana. Sejauh ini masih mengisi kios di Penggaron,” katanya.
Editor : Puthut Ami Luhur