LENTERAJATENG, DEMAK – Siti Rosidah warga Betahwalang Bonang Demak, gembira karena anak keduanya dapat lepas dari stunting berkat pendampingan Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG).
“Saya punya dua anak, anak kedua stunting sejak lahir. Shock saat melihat berat badan anak saya kurang,” kata Siti di Posyandu Desa Betahlawang, Senin (20/2/2023).
Saat mengetahui hal itu, Siti sangat khawatir dan takut karena tidak tahu harus berbuat apa. Kemudian ia mendapat pendampingan khusus dari kader kesehatan Puskesmas Bonang 2 untuk penanganannya,
Dari adanya pendampingan itu, Siti mendapatkan solusi. Mulai dari pola asuh sampai pola makan untuk anaknya itu.
“Akhirnya dikasih arahan Bu Kader dan Bu Bidan, diberi tahu soal asupan makanan bergizi. Luar biasa, Alhamdulillah sekarang umur anak saya satu tahun empat bulan, dan kondisinya sudah normal,” tuturnya.
Kepala Puskesmas Bonang 2 Indah Kusumawati menuturkan, di Demak telah menerapkan aplikasi Cengkeraman Mata Elang (CME) yang sistem kerjanya selaras dengan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
“Kami melakukan inovasi yang terinspirasi dari 5NG. Untuk penanganan ibu hamil berisiko tinggi, dan stunting,” tambahnya.
Ditambahkan, CME tersebut memberdayakan masyarakat secara langsung dengan membentuk kader kesehatan. Selain itu, telah berbasis aplikasi. Indah menjadi inovator CME dan program tersebut sudah direplikasi 27 Puskesmas di Demak di mana sudah ada 3 ribu kader kesehatan yang dilatih Puskesmas masing-masing.
Menurutnya, kader tim Mata Elang tersebut bertugas untuk memantau, melaporkan dan mendampingi masyarakat sebagai upaya penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting.
“Alhamdulillah program ini pertama kali diluncurkan 2017, selaras dengan 5NG dan sudah mendapat penghargaan dari Kemenpan RB2020, Kementerian Kominfo 2022, dan Bappenas 2022,” tuturnya.
Upaya Pemerintah Provinsi Jateng program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) mampu berbuah positif. Dari data Dinas Kesehatan Jateng, angka stunting yang diperoleh berdasar pelaporan rutin Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) mengalami trend positif.
Pada 2018 angka stunting masih 24,4 persen dan turun menjadi 18,3 persen pada 2019. Angka itu terus turun di tahun berikutnya, 2020 menjadi 14,5 persen, 2021 turun menjadi 12,86 persen, hingga pada 2022 mencapai 11,95 persen.