LENTERAJATENG, SEMARANG – Ibukota Jawa Tengah telah memasuki usia lima abad di tahun 2023 ini. Selayaknya sebuah kota besar, Semarang seharusnya telah patut disandingkan dengan kota-kota besar dunia.
Tokoh masyarakat dan pemerhati kota Semarang, Achmad Yudi Suwarso mengatakan, di usia 476 tahun ini Kota Semarang sudah harus memprioritaskan ketersediaan kebutuhan dasar. Seperti perumahan layak, air bersih, sanitasi, transportasi yang terintegrasi, ketercukupan pangan dan pembangunan lingkungan yang sehat.
Harapannya, dapat menuju liveable city atau sebuah kota layak huni seperti halnya kota Wina di Austria, Kopenhagen di Denmark dan kota Osaka, Jepang.
“Dirgahayu Kota Semarang, semoga ke depan jadi kota yang yang layak huni seperti kota-kota di Eropa dan Asia. Saya juga berharap Kota Semarang juga bisa jadi kota berbasis sains,” ujar dia dalam keterangannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/5/2023).
Selain kebutuhan dasar, lanjut Yudi, ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial juga dapat diutamakan. Seperti taman hijau dan taman bermain ramah anak serta fasilitas kesehatan yang memadai.
Ia juga berharap Kota Semarang menjadi ibukota provinsi yang ramah terhadap lingkungan dengan menggunakan transportasi publik berbasis energi listrik yang dapat mengurangi polusi udara.
“Jika transportasi publik baik dan layak, maka kemacetan di Kota Semarang akan bisa teratasi,” lanjut Yudi.
Terkait pencegahan dan penanganan banjir, Yudi berharap ada pengelolaan kanal banjir yang tepat serta pembuatan wilayah serapan air.
Terakhir, Yudi ingin juga Kota Semarang dapat membuka ruang bagi anak-anak muda untuk terus berkreasi sesuai perkembangan zaman.
“Saya berharap di usia 476 ini, semakin terbuka ruang-ruang kreasi untuk anak muda di Kota Semarang. Anak muda adalah pelanjut generasi yang akan membangun negeri ini,” tandasnya.