LENTERAJATENG, SEMARANG – Sebanyak 170 jiwa dievakuasi dari Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang. Evakuasi dilakukan akibat banjir yang melanda kawasan tersebut pada Jumat (6/1/2023).
Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto menuturkan, hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Semarang, mengakibatkan banjir di kawasan perumahan Dinar Indah.
Banjir di perumahan tersebut terjadi lantaran tanggul sungai Pengkol jebol.
“Sekitar pukul 16.00 WIB terjadi hujan deras di Kabupaten Semarang. Diduga tanggul perumahan Dinar Indah jebol mengakibatkan banjir di pemukiman RT 01 dan 02 RW 03 Kelurahan Rowosari,” ungkapnya, Jumat (6/1/2023).
Banjir menenggelamkan rumah warga dengan ketinggian sekitar 150 centimeter.
“Ada 1 orang kondisi kritis selanjutnya dievakuasi ke RSUD Wongosonegoro Kota Semarang,” imbuhnya
Tm SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi 170 orang dalam keadaan selamat pada pukul 20.10 WIB.
“Banjir terjadi kurang lebih 4 jam saat ini kondisi sudah surut selanjutnya tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing- masing,” tutupnya.
Terpisah, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, ratusan warga tersebut akan dipindahkan ke Balai Diklat milik Pemkot Semarang.
Pasalnya, kondisi pengungsian tidak memungkinkan untuk ditempati ratusan warga yang terdampak banjir bandang akibat luapan aliran Sungai Babon.
“Sekarang kita sedang menunggu kendaraan yang membawa makan malam ke sini. Kemudian nanti kendaraan tersebut akan membawa pengungsi ke Gedung Diklat milik Pemerintah Kota Semarang. Di sana kami sudah menyiapkan 38 kamar untuk pengungsi,” kata Ita.
Tiga Kali Terjadi, 170 Jiwa Dievakuasi
Diberitakan sebelumnya, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, banjir yang melanda pemukiman Dinar Indah sudah tiga kali terjadi. Tanggul kali Pengkol yang jebol menjadi penyebab banjir menerjang perumahan tersebut.
“Banjir kiriman dari Muweh, Ungaran. Tadi debetnya dari 200 sudah turun jadi 50,” kata dia, saat meninjau lokasi banjir.
Secara rinci, ada 1 RT terdampak dengan 37 KK dan 147 jiwa. Termasuk seorang berkebutuhan khusus yang kini telah dievakuasi ke RS Wongsonegoro untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami yang prioritas yang disini. Karena ini adalah cekungan dan ditakutkan akan terjadi lagi,” lanjutnya.