LenteraJateng, SEMARANG – Pemrov Jateng melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan mewabahnya penyakit Hepatitis Akut. Satu di antaranya adalah melakukan penguatan fasilitas kesehatan di seluruh Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan, sudah berkoordinasi dengan beberapa dinas dan stakeholder terkait. “Kami telah melakukan penguatan fasilitas kesehatan, terkait kesiapan tata kelola pasien dan tahapan rujukan.
“Ada beberapa langkah-langkah upaya antisipasi yang sudah lakukan Dinas Kesehatan Jateng bersama lintas sektor. Dinas Kesehatan Jateng telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, DP3AKB, PMI, Kemenag dan yang lainnya,” kata Yunita
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beberapa hari yang lalu menyampaikan laporan adanya dugaan kasus Hepatitis Akut pada beberapa wilayah Indonesia. Pemprov Jateng dalam upaya antisipasi penyakit tersebut telah melakukan penguatan pada setiap fasilitas kesehatan.
“Kami sosialisasi pada forum anak dengan DP3AKB dan melalui Jogo Tonggo dengan Dispermadesdukcapil,” tambahnya.
Sosialisasi kepada masyarakat dan khususnya anak-anak terkait gejala Hepatitis Akut, juga melalui Dinas Pendidikan dan lainnya.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beberapa hari yang lalu terdapat dugaan kasus Hepatitis Akut dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Dalam laporan tersebut menjelaskan Hepatitis Akut memiliki rentang usia 0-20 tahun. Paling banyak anak yang berusia 5-9 tahun ada 6 orang, usia 0-4 tahun ada 4 orang, usia 10-14 tahun ada 4 orang, dan usia di atas 15-20 tahun ada 4 orang.
Yunita menghimbau agar masyarakat mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan. Masyarakat tidak perlu panik. Segeralah bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
“Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata menguning,” himbaunya.
Editor: Puthut Ami Luhur