LENTERAJATENG, SEMARANG – Ada 10 destinasi wisata di Kota Semarang yang jadi perhatian khusus Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar). Perhatian khusus ini terkait dengan kesiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.
10 destinasi tersebut adalah Semarang Zoo, Lawang Sewu, Pantai Marina, Grand Maerakaca, MAJT, Kampung Jawi, Goa Kreo, Sampookong, Taman Lele dan Manunggal Jati serta khsususnya Kawasan Kota Lama. Destinasi ini selama ini menjadi tujuan wisatawan yang datang ke Kota Semarang.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso menerangkan, 10 destinasi tersebut menjadi titik perhatian karena biasanya terjadi pemusatan kerumunan masyarakat. Baik yang sedang berlibur maupun yang merayakan malam tahun baru nanti.
“Menyikapi dugaan keramaian yang akan terjadi di 10 destinasi wisata tersebut, kami memberikan perhatian dengan menyiapkan 50 data destinasi wisata sebagai pilihan. Agar keramaian bisa merata, tidak terpusat di titik titik tertentu saja,” ucapnya.
Oleh karena itu Win mengaku Disbudpar sudah mengeluarkan edaran maupun sosialisasi pengelola destinasi wisata. Hal ini agar mereka mempersiapkan diri menerima kunjungan wisatawan Nataru.
“Menghadapi Nataru ini, kita menyiapkan 50 data pariwisata yang ada di kota Semarang. Jadi sudah kami inventarisir para pengelola, sudah sosialisasi agar mereka mempersiapkan diri menerima kunjungan wisatawan Nataru. Terlebih saat ini sudah mulai liburan anak sekolah,” bebernya.
Ia menghimbau kepada para pegiat wisata penyedia wisata mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Sebab pihaknya khawatir jika tidak diketatkan nanti akhirnya menimbulkan gelombang Covid-19 lagi.
“Kami himbau kepada pengelola untuk menerapkan prokes dan mengaktifkan Apliaksi PeduliLindungi. Jadi bukan kita membatasi wisatawan tapi memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan,” katanya.
“Tak hanya itu kita juga meminta untuk melakukan persiapan dini dengan menyediakan fasilitas ruang kesehatan yang sederhana,” tambahnya.
Kelayakan Sarana, 10 Destinasi Wisata di Kota Semarang Jadi Perhatian Khusus
Kemudian untuk para pengelola yang memiliki sarana prasarana mainan maupun atraksi wisata, Win menghimbau untuk memprhatikan kelayakan peralatan sarana prasarana yang digunakan. Yakni dengan melakukan rutin tes kelayakan.
“Selain prokes, saya juga menghimbau untuk pengelola yang tempat wisatanya ada sarana mainan atau atraksi untuk melakukan tes kelayakan, khawatirnya kalau tidak rutin bisa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ucapnya.
Win menambahkan, Disbudpar Kota Semarang juga akan memperisapkan tim untuk berkeliling dibeberapa titik destinasi wisata untuk memantau pelaksanaan pengelola wisata serta memberikan arahan kepada pengelola wisata agar jangan sampai lengah.