LENTERAJATENG, SEMARANG – Wayang Orang tidak hanya sebagai sarana melestarikan budaya atau hiburan, tetapi juga sebagai media sosialisasi manfaat hasil cukai. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Samsul Bahri Siregar menyatakan, pengenalan masyarakat terkait manfaat hasil cukai tergolong masih rendah.
Sehingga masih banyak pihak belum memahami pentingnya cukai bagi pembangunan di Indonesia, termasuk di Kota Semarang. Untuk itu Pemerintah Kota Semarang, secara khusus memberi perhatian penting terhadap hal tersebut melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dengan media pagelaran kesenian, Wayang Orang.
“Kami telah melakukannya beberapa kali, untuk pementasan memaksimalkan aset yang ada,” kata Samsul Bahri,
Dalam setiap pementasan Wayang Orang, pihaknya mencoba meningkatkan pemahaman terkait dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dengan kemasan yang lebih mudah masuk ke masyarakat. Kegiatan yang inisiasi Disbudpar Kota Semarang melibatkan sejumlah pihak yang terkait DBHCHT.
“Kami pentaskan Wayang Orang dan Ketoprak dengan berbagai lakon, Roro Mendut dan Sang Hanoman di Taman Budaya Raden Saleh serta Oudetrap. Kantor Bea Cukai selalu memberikan dukungan dalam upaya ini,” kata Samsul, di Semarang.
Pewakilan Kantor Bea Cukai Kota Semarang Haeni Ratmoko menyatakan, upaya sosialisasi melalui berbagai pengemasan yang menarik sangat penting. Harapannya dengan kemasan yang lebih menghibur, masyarakat lebih mudah memahami dan mengingat materi sosialisasi.
“Jadi kegiatan ini menarik sebagai bagian dari program penegakan hukum DBHCHT, khususnya kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan. Tentu harapannya masyarakat dapat lebih menangkap pesan yang ingin kami sampaikan,” tuturnya.
Senada Perwakilan Sekretariat DBHCHT Jateng Een Erliana meyakini, bahwa kegiatan sosialisasi melalui pagelaran wayang orang itu dapat lebih diterima masyarakat. Tujuan dari sosialisasi peraturan di bidang cukai kepada masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman para pelaku industri.
“Semoga melalui kemasan seperti ini masyarakat dapat lebih memahami bahwa hasil cukai rokok itu penting untuk pembiayaan pembangunan dan meningkatkan penyediaan informasi tentang peraturan di bidang cukai,” tuturnya.