LENTERAJATENG, SOLO – Sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan melakukan kerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan upaya edukasi. Pasalnya, tingkat literasi dan inklusi keuangan masih mengalami ketimpangan yang cukup besar.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), persentase inklusi keuangan masyarakat telah mencapai angka 80 persen. Sedangkan, persentase literasi keuangan baru mencapai 40 persen.
Direktur Utama PT. PNM Investment Management (PNM-IM), Bambang Siswaji mengatakan, faktor gap antara literasi dan inklusi keuangan itu yang melatarbelakangi kerjasama dengan pihak UNS.
“Dengan meningkatkan literasi ini, masyarakat dan mahasiswa melakukan aktivitas investasinya itu sudah dilandasi dengan kompetensi dan pemahaman yang baik. Sehingga tidak mudah tergiur berbagai pihak yang bermaksud kurang baik,” terangnya kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Selain itu, dengan adanya kerjasama tersebut juga diharapkan mahasiswa memiliki wadah-wadah baru guna menyerap ilmu di luar kampus sebagai wadah utama.
Sementara itu, Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof. Sajidan mengatakan, untuk memaksimalkan edukasi kepada para mahasiswa telah dilakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan jasa keuangan.
Sejumlah perusahaan itu antara lain PT. PNM Investment Management, PT. Mitra Utama Mandiri (MUM), serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PNM.
Menurutnya, kerja sama ini menjadi sinyal bahwa kontribusi praktisi sangat dibutuhkan oleh kampus.
“Ini menjadi bentuk bahwa kita membutuhkan para praktisi dari dunia usaha-dunia kerja untuk ikut memberikan pencerahan pada mahasiswa,” ujarnya.