LENTERAJATENG, SEMARANG – Siapa yang belum pernah mendengar atau mengetahui letak Batang, bisa dimaklumi karena kabupaten yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa ini jarang menjadi tempat istirahat traveller, baik dari Barat maupun Timur. Batang selama ini mungkin hanya dikenal, ketika pelintas melewati Alas Roban yang terletak di Timur wilayah kabupaten di bawah Provinsi Jawa Tengah ini.
Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat. Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang merupakan perbukitan dan pegunungan.
Dataran rendah di sepanjang pantai utara tidak terlalu lebar. Pada bagian selatan adalah terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.565 meter). Ibu kota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu.
Sehingga kadang-kadang tidak mengetahui, jika sudah memasuki Kabupaten Batang atau melintasinya. Kabupaten ini juga bisa dibilang kalah pamor, jika dibandingkan Kota Pekalongan yang berada tepat berada di sebelah barat atau Weleri, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Kendal.
Tetapi siapa sangka, wilayah yang selama ini kurang dikenal dan mulai banyak dilirik investor karena hadirnya Kawasan Industri Terpadu Batang mempunyai hidden gem berupa pesona alam, kuliner dan budaya lokal yang layak dikunjungi.
Beberapa hidden gem yang layak dikunjungi di wilayah Batang, antara lain;
- Pantai Sigandu
Salah satu destinasi yang paling mudah dijangkau dari Stasiun Batang adalah Pantai Sigandu, hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari stasiun. Pantai ini menawarkan panorama laut utara yang tenang, dengan deretan warung ikan bakar dan area bermain anak. Dari stasiun, pengunjung cukup menempuh perjalanan sekitar 10 menit menggunakan transportasi lokal.
- Pantai Ujungnegoro
Selain itu, wisatawan juga dapat melanjutkan perjalanan menuju Pantai Ujung Negoro yang hanya berjarak sekitar 6 km dari Pantai Sigandu. Pantai ini terkenal dengan pemandangan matahari terbenam dan keberadaan goa alami di tebing pantai. Jalur menuju lokasi ini mudah dijangkau melalui jalan pesisir dari arah stasiun.
- Agrowisata Pragilaran
Bagi pencinta udara sejuk dan pemandangan alam perbukitan, Agrowisata Pagilaran menjadi pilihan menarik. Meskipun berjarak lebih jauh di wilayah Blado, tempat ini bisa ditempuh setelah perjalanan kereta dilanjutkan dengan transportasi darat sekitar 60 menit. Hamparan kebun teh dan suasana pegunungan menjadikan kawasan ini salah satu ikon wisata Batang.
- Kopi Forest
Tempat ini menjadi pilihan baru bagi penikmat kopi dan alam. Dengan suasana rindang di tengah pepohonan pinus, Kopi Forest menghadirkan pengalaman santai menikmati kopi lokal Batang dengan udara segar khas perbukitan.
- Pawone Simbah
Tempat kuliner legendaris Pawone Simbah ini berlokasi di Jalan Srondo Lebo Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Kampung Jawa Pawone Simbah kerap dikunjungi sejumlah nama besar. Salah satunya musisi ternama Ahmad Dhani. Tempat makan ini menyediakan beragam menu mulai dari garang asem ayam kampung, nasi liwet, mangut sayur sop, botok telur asin, buntil serta menu lain lengkap dengan pilihan minuman.
Dengan hadirnya Tol Trans Jawa dan layanan transportasi kereta api yang kini memberikan kemudahan bepergian ke Batang, dapat menjelajahi berbagai destinasi menarik di sekitar Stasiun Batang dengan mudah dan nyaman.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan, momentum ini semakin kuat sejak KA Argo Muria dengan rangkaian terbaru New Generation resmi melayani naik-turun penumpang di Stasiun Batang pada Agustus 2025.
“Kehadiran layanan kereta eksekutif ini membuka akses langsung, bagi wisatawan dari arah Jakarta maupun Semarang untuk menjelajahi Batang tanpa perlu transit di kota besar lainnya,” kata Franoto.
KAI Daop 4 Semarang juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pelaku wisata setempat, untuk mendukung potensi pariwisata yang ramah lingkungan. Pemanfaatan kereta api sebagai moda transportasi utama, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menekan emisi karbon di jalur wisata.
“KAI siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, mengembangkan wisata berbasis transportasi publik. Kami melihat potensi besar di Batang karena lokasinya strategis di antara Semarang dan Pekalongan, apalagi kini dilayani oleh Argo Muria New Generation,” tutur Franoto.
Kehadiran jalur kereta yang melintasi kawasan pesisir utara juga menjadi daya tarik. Sepanjang perjalanan, penumpang dapat menikmati panorama sawah dan laut yang terbentang, seolah mengajak wisatawan menikmati wisata dari balik jendela kereta.
“Batang memiliki potensi luar biasa. Kami berharap masyarakat dapat ikut berperan dengan cara sederhana, bepergian menggunakan kereta dan menikmati keindahan daerah yang dilewati,” tutur Franoto.