LENTERAJATENG, SEMARANG – Gunung Dieng mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 9 Januari 2023. Atas kondisi tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Dieng menjadi level II atau waspada.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan empat titik tempat evakuasi untuk warganya yang berlokasi di Desa Pranten, Kecamatan Bawang dan Desa Gerlang, Kecamatan Blado.
Dua desa tersebut menjadi perhatian Pemkab Batang lantaran berpotensi terimbas secara langsung dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanisme itu.
Kepala Pelaksanan Harian BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan, pemukiman warga Desa Pranten dan Gerlang dianggap sangat dekat dengan kawah dan dapur magma. Bahkan di Pranten sendiri, lanjut dia, pemukiman warga Dukuh Rejosari berdampingan dengan kawah.
“Di Pranten ada potensi letusan freatik,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Pemkab Batang, Kamis (19/1/2023).
Adapun tempat evakuasi di Pranten yang telah disiapkan Pemkab Batang yaitu berlokasi di lapangan Dwarawati dan dekat Candi Dwarawati..
Kondisi yang sama juga dilakukan di Desa Gerlang. Ulul Azmi menyebutkan, BPBD sudah menyiapkan tempat evakuasi, yaitu di lapangan desa setempat dan Kayuabang.
“Yang kita waspadai adalah titik-titik dekat pemukiman. Kita selalu memantau perkembangan Gunung Dieng setiap hari,” ujar dia.
Sebagai informasi, Gunung Dieng diketahui pernah erupsi pada tahun 1939, 1944, 1979, 2009.
Tahun 1939, erupsi freatik mengakibatkan retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur.
Sementara tahun 1979, muncul gas beracun di Kawah Sinila yang menewaskan 149 orang.
Selanjutnya erupsi juga terjadi pada tahun 1943, 1939, 1928, 1883-84, 1847, 1826, 1825, 1786, 1776, dan 1375.