LENTERAJATENG, SEMARANG – Iswar Aminuddin adalah Wakil Wali Kota Semarang ke-6 periode 2025-2030. Sebelumnya, ia merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Semarang yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang pada tahun 2019 hingga 2024.
Ia meniti karier di dunia birokrasi dari posisi bawah. Karier birokrasi Iswar dimulai ketika dia mendapat jabatan sebagai Staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang pada tahun 1997-2000. Selanjutnya, Ia mengemban tugas sebagai Staf Sekda Kota Semarang pada tahun 2000-2002.
Selepas mengemban tugas sebagai Staf Sekda, Iswar diberi amanah menjadi Kepala Seksi Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga selama rentang waktu tahun 2002-2008. Setelah itu, Iswar pindah tugas sebagai Kepala Bidang Pemanfaatan Jalan dan Jembatan pada dinas yang sama.
Karier birokrasi Iswar kian menanjak ketika ia diberi jabatan sebagai Kepala Dinas Bina Marga pada tahun 2012-2016 dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang pada tahun 2016-2019. Iswar kemudian berhasil mencapai puncak kesuksesan saat dirinya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang pada tahun 2019 yang dilantik oleh Hendrar Prihadi.
Di penghujung masa jabatannya sebagai Sekda, Iswar bertekad mengikuti kontestasi Pilwalkot Semarang 2024. Ia bergerilya mendaftar ke sejumlah partai politik untuk mendapatkan rekomendasi menjadi kontestan Pilwakot Semarang 2024, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Solidaritas Indonesia.
Iswar akhirnya mendapat rekomendasi oleh PDI Perjuangan untuk menjadi Calon Wakil Wali Kota Semarang mendampingi Agustina Wilujeng Pramestuti yang menjadi Calon Wali Kota Semarang pada Pilwakot 2024.
Setelah mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan, Iswar mundur dari jabatannya sebagai Sekda Kota Semarang. Kemudian, ia menjadi kader PDI Perjuangan.
Fokus Benahi PR, Sosok Wakil Wali Kota Semarang
Iswar Aminudin mengaku tidak ada program 100 hari pasca dilantik. Agustin-Iswar siap gas pol dan menyelesaikan pekerjaan rumah dan melayani masyarakat dengan baik.
“Tidak ada target atau program 100 hari setelah dilantik buat kami. Kami siap, banjir misalnya memang menjadi persoalan di Semarang,” kata Iswar beberapa waktu lalu.
Menurutnya, persoalan banjir tidak hanya hilir saja tapi juga memikirkan di daerah hulu. Masyarakat sebanyak 1,6 juta harus kembali lagi menanam pohon, dan pembatasan pembangunan.
Program dan pelayanan yang selama ini telah berjalan dengan baik dan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat akan diteruskan dan ditingkatkan. Seperti sekolah gratis, penanganan banjir, kesehatan dan lainnya.
“Kami tinggal meneruskan saja yang sudah dijalankan oleh Bu Ita dan Mas Hendi. Yang baru nanti berkaitan dengan bantuan dana Rp 25 juta ke RT,” tambahnya.
Program pemberian dana Rp 25 juta untuk masing-masing RT di Kota Semarang akan tetap diupayakan di tengah isu pemangkasan anggaran, dengan turunnya turunnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
“Karena efisiensi yang diharapkan Pak Prabowo adalah kesejahteraan masyarakat yang paling bawah. Kami susun visi-misi tidak terlepas dari RPJPD dan RPJMD. Saya jamin tidak terdampak,” jelasnya.
Selain itu, efisiensi anggaran tidak akan berpengaruh terhadap anggaran kesehatan dan pendidikan. Dia kembali menekankan, efisiensi ini dalam rangka memetakan kembali anggaran-anggaran yang dinilai penting dan perlu serta mengurangi hal-hal yang kurang perlu.
“Yang perlu dipikirkan adalah dampaknya, sehingga perlu detailkan lagi, dan mencari solusinya nanti seperti apa,” pungkasnya.