LenteraJateng, TEMANGGUNG – Sebuah pasar tradisional bertema bambu, terletak di Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Temanggung. Pasar yang namai dengan Pasar Papringan ini berlangsung dua kali dalam satu bulan.
Setiap hari Minggu Pon dan Wage, para penjaja baik makanan, minuman, dan jajanan tradisional telah menggelar dagangan mereka sejak pagi. Tak seperti pasar pada umumnya, Pasar Papringan berada di tengah hutan bambu di desa Ngadiprono.
Bambu-bambu yang tinggi menjulang, membuat suasana terasa sejuk meski matahari bersinar terik. Suara gesekan dahan bambu semakin menambah nuansa pedesaan yang asri.
Di area hutan bambu tersebut, terdapat berbagai stand makanan maupun minuman beraneka ragam. Mulai dari jajanan tradisional seperti apem pasung, jagung jali, putu bumbung, klepon, gemblong manis, jenang, dan masih banyak lagi.
Makanan khas seperti soto lesah, gablog pecel dan nasi gudeg juga tersedia di Pasar Papringan. Dan jangan melewatkan, minuman sebagai pelepas dahaga seperti dawet ireng, es telang, wedang bambu, dan kopi-kopian yang juga bisa mennikmatinya dengan iringan gamelan secara live.
Di Pasar Papringan juga terdapat arena bermain anak yang terbuat dari bambu, seperti jungkat-jungkit, arena panjat, dan egrang. Adapula penjaja permainan tradisional yang masih terbuat dari bambu.
Untuk menuju kesana, jarak tempuh dari alun-alun Temanggung memakan waktu sekitar 20 menit menuju ke arah kecamatan Kedu. Berbekal petunjuk jalan menggunakan peta digital, kita akan melewati hamparan kebun sayur dan tembakau, serta pemandangan gunung Sindoro Sumbing yang memanjakan mata.
untuk mengakses pasar ini ini bisa menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Pengelola Pasar Papringan juga menyediakan area parkir yang cukup luas.
Alat Pembayaran dengan Kepingan Bambu
Setelah menyusuri jalan setapak dari area parkir, sampailah pada gerbang Pasar Papringan. Ketika berkunjung ke Pasar Papringan, pengunjung wajib menukarkan uang tunai dengan keping bambu sebagai alat pembayaran.
Satu keping bambu bernilai Rp 2 ribu. Harga rata-rata berkisar antara satu keping hingga tujuh keping bambu untuk makanan dan minuman yang tersedia.
Untuk hasil tani dan kerajinan, per item bisa dihargai mulai dari satu keping hingga 15 keping bambu.
Bagi pengunjung yang tidak membawa tas belanja, bisa membeli keranjang atau tas bambu seharga dua dan tiga keping. Nilainya bergantung dari besar keranjang tersebut.