LenteraJateng, SEMARANG – Progres normalisasi Sungai Beringin yang berada di Mangkang Wetan Tugu, Kota Semarang ternyata masih terkendala pembebasan lahan. Sisi lain target normalisasi Sungai Beringin, selesai pada Desember 2022.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, pembebasan lahan tanah menjadi permasalahan untuk menyelesaikan progres yang tinggal 20 persen lagi.
Meski masuk musim hujan, hal tersebut menurutnya tidak menjadi masalah meski target yang tinggal dua bulan lagi.
“Untuk musim hujan, banjir, kalau dari sisi teknis tidak ada permasalahan. Tapi non teknis terkendala dengan pembebasan tanah. Jadi dalam perjalanan ada beberapa kendala. Yaitu sengketa lahan tanah di lokasi yang akan kita kerjakan,” kata Adek, Senin (17/10/2022) malam.
Adek mejelaskan, hingga kini masih ada 43 bidang tanah yang belum dibebaskan. Meliputi dari sengketa lahan, lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga milik Kementerian Agama (Kemenag) yang sifatnya tanah wakaf.
“Itu menjadi catatan mengejar target. Karena dampaknya kan, beberapa titik belum tersambung. Jadi yang belum tersambung airnya lewat disitu,” jelas dia.
Adek pun menegaskan permasalahan lahan tersebut saat ini sedang berpores di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Ia berharap kendala tersebut dapat segera terselesaikan agar pengerjaan bisa kembali dilakukan.
“Ini sedang beproses dengan pengadilan. Mudah-mudahan bisa cepat selesai dan tuntas. Jadi bisa melanjutkan pekerjaan,” harap dia.
Panjang Proyek, Progres Sungai Beringin Mangkang Terkendala Pembebasan Lahan
Terkait proyek ini, BBWS Pamali Juwana menerangkan jika proyek kontruksi normalisasi Sungai Beringin panjangnya mencapai 4,25 kilometer. Selain itu, bagian hilir didesain lebih lebar daripada di bagian hulu.
“Karena semakin kebawah, lebar sungainua semakin besar. Jadi hulu 25 meter, hilir 35 sampai 40 meter,” terang dia.
Sedangkan untuk progres, pengerjaan normalisasi Sungai Beringin saat ini sudah berupa pemasangan tanggul talut. Selian itu, ada pemasangan jembatan existing di empat titik meliputi jembatan Wonosari, Muhammadiyah, Hasanudin dan jembatan Perahu.
Ke depan, proyek normalisasi Sungai Beringin akan mampu menampung debit air sebesar 371 meter kubik perdetik atau tiga kali lipat daya tampungnya dibandingkan dengan kondisi sungai sekarang. Yakni hanya 100 meter kubik perdetik sebelum adanya penanganan normalisasi.