LENTERAJATENG, SEMARANG – Kondisi perekonomian di Jawa Tengah tercatat mengalami pertumbuhan positif sepanjang triwulan pertama 2023.
Hal itu disampaikan Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan dalam keterangan resminya.
Menurut Dadang, pada periode tersebut Jawa Tengah tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen secara Year on Year (yoy).
Bahkan, angka pertumbuhan ekonomi itu berhasil melampaui nasional yang tercatat hanya tumbuh diangka 5,03 persen.
“Pada triwulan I 2023 perekonomian Jateng secara year on year tumbuh sebesar 5,04 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan rilis secara nasional yang angkanya 5,03 persen. Meskipun tidak lebih tinggi bila dibandingkan dengan yoy tahun sebelumnya. Namun angka pertumbuhan lima persen ini patut diapresiasi di tengah ketidakpastian global,” ujarnya, Minggu (7/5/2023).
Dijelaskannya, beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut di antaranya adalah panen raya padi yang mencapai puncak pada Maret 2023.
Jawa Tengah, kata dia, sebagai salah satu lumbung padi mengalami peningkatan produksi beras sebesar 216, 60 persen secara q to q (dibanding triwulan sebelumnya), dan meningkat 5,24 persen dibanding tahun sebelumnya.
Adapun hal lain yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Jateng, di antaranya jumlah kendaraan baru yang diperdagangkan di level retail, yang meningkat 13,69 persen dibanding triwulan I 2022. Jumlah penumpang moda transportasi yang naik, dan peningkatan hunian kamar yang meningkat 9,76 persen.
“Momen Ramadan juga ikut mengerek peningkatan konsumsi masyarakat, yang meliputi makanan, minuman, transportasi, hotel, dan restoran. Selain itu,terjadi peningkatan konsumsi pemerintah yang didukung oleh peningkatan belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja sosial,” jelasnya.
Secara regional Pulau Jawa, beber Dadang, Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah kedua, dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pada triwulan I 2023. Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta tumbuh 5,31 persen secara yoy, disusul Jateng dengan 5,04 persen yoy, Jawa Barat 5,00 persen yoy, Jatim dan DKI Jakarta 4,95 persen yoy, serta Banten 4,68 persen yoy.
“Kalau kita bandingkan dengan provinsi besar di Jawa, Jabar, Jatim, tercatat pertumbuhan ekonomi di Jateng yang tumbuh 5,04 persen, lebih tinggi dibandingkan Jabar 5 persen, Jatim 4,95 persen serta lebih tinggi dengan ekonomi nasional yang tumbuh 5,03 persen,” ucap Dadang.
Pertumbuhan perekonomian Jateng menurutnya juga disokong beberapa hal. Di antaranya, dipengaruhi belanja modal APBN yang tumbuh sebesar 29,51 persen.