LENTERAJATENG, BANYUMAS – Pemerintah telah menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada Senin (17/6/2024).
Berbeda dengan penganut kepercayaan Alif Rebo Wage (Aboge) di Desa Cikakak Wangon, Banyumas memutuskan perayaan hari raya Idul Adha jatuh, pada Rabu (19/6/2024). Ketetapan pelaksanaan Idul Adha dilakukan dengan cara penghitungan sendiri yang sudah dilakukan sejak turun temurun
Kepala Desa Cikakak Akim, menjelaskan perbedaan pelaksanaan hari raya tersebut, karena jemaah aboge menggunakan sistem penghitungan kalender islam dan kalender Jawa.
“Hari Rabu (Lebaran Idul Adha Aboge). Hitungannya sudah ketemu hari itu,” kata Akim, Sabtu (15/6/2024).
Hal ini tentunya berbeda dengan ketetapan lebaran Idul Adha pemerintah yang akan dilaksanakan pada Senin (17/6/2024) lusa. Meski begitu umat islam di wilayah setempat sudah terbiasa dan saling menghormati.
“Saya keturunan Aboge tapi kan sudah di pemerintahan jadi biasa sana. Tidak ada masalah,” terangnya.
Akim menjelaskan penghitungan Aboge dilakukan tiap delapan tahun sekali. Dengan rumus yang diturunkan sejak ratusan tahun lalu.
“Penghitungannya pakai tahun dimulai dari penghitungan 8 tahun. Di antaranya dari tahun Alif, Jim, Je, Dal, Wawu, Jim Akhir. Sudah ketahuan Lebarannya,” tuturnya.
Menurutnya, pada tahun ini tanggal 1 Zulhijah jatuh pada Senin Pon lalu. Dan jika dihitung maka 10 Zulhijah jatuh pada Rabu Pahing.
“Tahun ini kan tanggal tahunnya Jumat Pon. Nah Jumat Pon itu kalau dihitung dari hitungan haji tanggal hajinya kemarin Senin Pon sampai dengan 10 hari jatuhnya Rabu Pahing. Itu pasti sudah rumus,” tuturnya.
Lebih lanjut, Akim menyebut ada 2 lokasi yang nantinya digunakan untuk salat id. Yaitu Masjid Saka Tunggal dan Musala Dusun Gandarusa.
“Diperkirakan ada seribu lebih (jemaah). Lokasinya ada dua tempat. Di Saka Tunggal dan Musala Dusun Gandarusa biasa untuk lebaran haji. Tapi yang ramai Saka Tunggal,” tuturnya.