LENTERAJATENG, SOLO – Kasus pembubaran pengajian Ustaz Hanan Attaki oleh Banser NU di Masjid Al-Muttaqien, Kecamatan Pamekasan, Madura belum lama ini disesalkan sejumlah pihak.
Sejumlah warganet tak sedikit yang mengecam aksi pembubaran itu karena dianggap Banser NU bertindak arogan dan menyalahi kewenangan.
Menyikapi hal itu, Ketua Bidang dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis turut angkat bicara.
Melalui cuitannya di akun Twitter, Cholil menyesalkan kejadian tersebut.
Menurutnya, tidak seharusnya ormas tertentu melakukan tindakan pembubaran terhadap sebuah pengajian hanya karena tudingan yang tidak jelas.
“Saya berharap tak ada yang menolak ustaz tertentu di pengajian,” terangnya seperti dikutip, Selasa (21/2/2023).
“Jika tak berkenan ya tak usah datang. Jika ustaznya terindikasi organisasi terlarang atau ucapannya melanggar hukum biarlah aparat yangg memprosesnya dan menindaknya,” lanjutnya.
Terpisahh, melalui akun Instagramnya, Ustaz Hanan Attaki mengaku terima kasih dan bersyukur kepada seluruh pihak yang mendukungnya.
Meski pengajiannya sempat dibubarkan oleh Banser NU, ia mengaku tak berkecil hati dan tetap semangat untuk melakukan dakwah.
“Surat untuk sahabat followersku. Terimakasih yang tak terhingga kepada semua sahabat followers yang baik hati, untuk support & testimoni kebaikan. Dari komen2 kalian, saya merasa sangat bersyukur dan beruntung menjadi bagian dari pemuda Indonesia yang hebat. Saya sama sekali tidak sedih dan berkecil hati atas apa yang terjadi kemarin,” tulisnya seperti dikutip.
“Justru saya sedang sangat terharu dan ga pernah menyangka betapa saya ga sendiri, ADA ALLAH, lalu ADA KALIAN sahabat2 baik yang selalu masih menghargai kebenaran, menjaga kesantunan. saya juga bangga sama kalian,” lanjutnya.