LENTERAJATENG, SEMARANG – Pemkot Semarang percepat pembangunan jalan dan saluran air jelang musim hujan. Hal ini diungkapkan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait program pembangunan, baru-baru ini.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Tengah-DIY dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga turut hadir dalam rakor yang diselenggarakan di Balai Kota Semarang.
Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu mengatakan, hasil rakor yang disepakati yaitu, percepatan peningkatan pembangunan jalan dan saluran air jelang musim hujan.
“Sarpras-sarpras itu yang harus diamankan terlebih dulu. Minggu depan saya akan lihat semuanya, sekarang ini rapat koordinasi. Realisasi perlu segera dilakukan dan saya akan turun langsung cek ke lapangan,” kata dia, Jumat (20/10/2023).
Ditargetkan, progres Pemkot Semarang percepat pembangunan jalan dan saluran air, baik pembangunan jalan maupun drainase, bisa diselesaikan sebelum Desember atau awal Desember. Khususnya pembangunan drainase, diharapkan sudak bisa maksimal fungsinya ketika musim hujan tiba.
Selain percepatan proses pembangunan infrastruktur jalan dan drainase, Mbak Ita juga mengatakan, Jalan Usman Janatin yang terletak di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas rencananya akan diserahkan kepada Pemkot Semarang. Namun, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, sebelum posisi jalan nasional tersebut berpindah tangan.
“Kami minta bisa diperbaiki dulu mengingat itu juga ada penurunan tanah, jalannya sudah jelek, jadi kami minta bisa dibantu diperbaiki baru diserahkan,” katanya.
Termasuk, akses keluar dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menuju Jalan Arteri Yos Soedarso yang terdapat penyempitan tepat di jembatan. Mbak Ita juga meminta kewenangan nasional agar melebarkan saluran air di bawah jembatan tersebut.
Begitu juga, mengajukan permohonan agar persimpangan jalan di Puri Anjasmoro menuju Kali Tengah bisa dibuka lebar.
“Kemarin langsung saya buatkan surat permohonan karena BPJN minta surat. Semoga ini bentuk cara pengendalian. Karena sebetulnya ini bentuk sinergi dan kolaborasi,” ujarnya.