LENTERAJATENG, SEMARANG – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Pelabuhan Tanjung Emas siapkan 56 pompa untuk antisipasi prediksi cuaca buruk di perairan utara pulau Jawa.
General Manager Pelindo Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Hardianto menyampaikan bahwa sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan Pelindo dalam menghadapi hal tersebut.
Puluhan Pompa tersebut tersebar mulai dari titik terluar pelabuhan. seperti Jalan Yos Sudarso, Pos 1, Jalan Musang, Jalan Asahan, Jalan Ampenan, Terminal Penumpang, Dermaga Samudera.
Kemudian Mesjid Al-Mannar, Jalan Masuk Arteri, Jalan Usman Janatin, Jalan M. Pardi, RTK Timur, Kejaksaan, Ujung Jalan Deli. Hingga sepanjang jalan utama Jalan Coaster yang menjadi titik rawan bagi banjir rob.
“Fenomena alam pasti bisa terjadi, tugas kita hanya melakukan upaya sebaik mungkin untuk mengurangi dampaknya,” jelasnya.
Hardianto menjelaskan bahwa ke-56 unit pompa tersebut bekerja dengan baik dengan kapasitas hingga 800 liter per detik. Para petugas Pelabuhan Tanjung Emas juga rutin melakukan pemeriksaan terhadap pompa-pompa air dan instalasi listrik.
Selain itu juga ada penambahan 4 unit genset untuk mengantisipasi apabila listrik padam. Sehingga total ada 8 unit genset yang terpasang di beberapa titik di Pelabuhan Tanjung Emas.
Di Pelabuhan Tanjung Emas, air laut yang disedot oleh pompa akan dialirkan ke kolam retensi. Gunanya untuk menampung air laut hingga jangka waktu tertentu sehingga volume air yang tergenang akan berkurang.
Meski mengalami dampak Rob Sejak pukul 01.00 WIB ke Pelabuhan hingga menggenangi beberapa ruas jalan namun operasional pelabuhan tetap berjalan normal.
Aktivitas bongkar muat dan kegiatan operasional lainnya masih berjalan dengan lancar.
Hardianto juga memastikan tanggul Lamicitra yang sebelumnya jebol saat ini kondisinya masih baik dan masih mampu menahan rob. Kegiatan bongkar muat di beberapa dermaga Pelabuhan Tanjung Emas juga telah selesai melakukan kegiatan.
Berbagai Upaya, Pelindo Tanjung Emas Siapkan 56 Pompa
Berbagai upaya dan mitigasi terus dilakukan Pelabuhan Tanjung Emas untuk mengindari ancaman bencana alam. Hal ini agar dapat mengurangi dampak yang akan terjadi.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan BMKG Semarang untuk mengetahui update perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, kami juga telah melakukan peninggian lining dermaga dengan menyiapkan karung pasir dan ban pasir di Dermaga Samudera dan Nusantara,” jelasnya.
Sebelumnya, BMKG Semarang terus melakukan pembaruan cuaca yang up to date mengenai perubahan iklim dan cuaca. Hingga prakiraan terjadinya pasang surut air laut dengan potensi tinggi selama 2 hari ke depan.