LenteraJateng, SEMARANG – Terkuak misteri goa di bawah situs peninggalan Watu Tugu yang ternyata menyimpan banyak kisah. Konon beberapa makhluk gaib sering menampakkan diri disana.
Berada di dekat pemukiman warga, Watu Tugu masuk di wilayah Kelurahan Tugurejo, RT 07 RW 01, Kecamatan Tugu. Untuk sampai di lokasi, pengunjung harus melalui puluhan anak tangga dan jalan kampung yang sedikit terjal.
Gua di bawah Watu Tugu memiliki kedalaman sekitar tiga meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Goa tersebut juga memiliki beberapa cerukan di dalamnya. Di mulut gua, terdapat ornamen makara berupa buta kala.
Saat masuk lebih dalam, terasa hawa lebih dingin dibandingkan di luar gua. Juga terlihat beberapa tangkai dupa yang telah habis terbakar.
Purwadi, warga setempat, mengaku pernah melakukan uji nyali bersama sebuah komunitas horor. Ia membenarkan jika ada seekor ular yang menunggu di gua tersebut.
“Saya coba, cuman satu jam. Dari jam 00.00 sampai 01.00 WIB. Terasa ada angin lewat, ada suara-suara. Padahal di dalam gua,” kata Purwadi kepada LenteraJateng, Jumat (26/8/2022).
Sebuah acara uji nyali di salah satu televisi swasta juga pernah melakukan syuting program di gua tersebut. Bahkan dengan durasi yang lebih lama.
“Hary Panca pernah kesini juga, itu lama sampai subuh. Dari tiga kali uji nyali, yang dua gagal. Ketiga baru berhasil,” lanjutnya.
Selain seekor ular yang konon menjadi penunggu di gua tersebut, Purwadi juga menyebut ada harimau dan seorang wanita berparas cantik yang menjadi penunggu. Ia biasa disebut Nyai Rembulan.
Gua Untuk Pertapaan, Misteri Goa Di Bawah Watu Tugu
Senada, juru kunci Watu Tugu, Sumarto menjelaskan, gua yang ada di bawah merupakan tempat pertapaan. Masyarakat Jawa biasa menyebutnya dengan Tapa Pati Geni.
“Gua dari dulu sudah ada. Dulu belum ada makaranya seperti itu. Biasa saja wujudnya. Termasuk batu yang di dalam gua sudah ada,” bebernya.
Di samping gua, juga terdapat pohon bambu kuning atau pring kuning. Ia menuturkan, biasanya ada sesosok perempuan yang berjaga di tempat itu.
“Kalau di Pring Kuning itu banyak orang minta obat. Saya ambilkan rebungnya, diminum, terus sembuh,” terangnya.
Tak berapa lama, pasien yang telah sembuh itu pernah didatangi sosok gaib dalam mimpinya untuk mengembalikan rebung yang masih tersisa.
Soal sosok gaib yang sering muncul di Watu Tugu, Sumarto menyebut ada beberapa sosok yang ia kenali dan sering berkomunikasi dengannya.
“Penjaga gaib disitu yang banyak terlihat adalah seorang pujangga, sepertinya itu Kiai Tugu. Kemudian ada wanita cantik namanya Nyai Rembulan dan Dewi Rarastiti yang selalu memangku sebuah lentera,” bebernya.
Setiap malam Jumat, Sumarto bersama anggota Forum Ngupakara Candi Tugu (FNCT) melakukan tawasulan dengan berdoa di Watu Tugu. Biasanya ia akan memulainya pukul 21.00 WIB hingga sebelum tengah malam.
“Hanya ingin menguri-uri sejarah. Sejarah jangan kita lupakan. Membangunnya itu mudah tetapi merawatnya susah,” tutupnya.