LenteraJateng, SEMARANG – Menjelang Tahun Baru harga beberapa sembilan pokok, melambung naik. Kenaikan harga tersebut sudah terasa sejak awal Desember dan perayaan Natal kemarin.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengakui, menjelang Natal lalu dan Tahun Baru beberapa komoditas bahan pokok mengalami kenaikan. Beberapa harga komoditas bahan pokok, antara lain minyak goreng dan telur.
“Kenaikan tersebut karena ada permintaan yang cukup tinggi,” kata Arif Sambodo, Senin (27/12/2021).
Untuk minyak goreng menurut Arif, kenaikan masih terpengaruh harga minyak sawit mentah (CPO) dunia. Patokan harga CPO dalam negeri mangacu pada dari harga internasional.
Tak hanya itu masih kata dia, krisis energi juga menjadi penyebab adanya kenaikan harga minyak goreng yang saat ini. Sehingga terjadi permintaan yang cukup tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kaitannya dengan krisis energi batubara, mengganti ke biodisel yang dasarnya dari CPO, membuat permintaan meningkat,” tuturnya.
Sementara untuk kenaikan harga telur, ia menilai kenaikan tersebut masih wajar. Menurutnya harga tersebut tidak terlalu jauh dari harga acuan dari pemerintah, antara Rp 24 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram.
Pihaknya juga selalu melakukan pengecekan dan monitoring harga. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari, untuk kemudian melakukan kontrol agar harga beberapa komoditas tetap stabil.
Arif menghimbau, kepada masyarakat untuk tidak merasa resah dan tidak berlebihan untuk berbelanja bahan pokok.
“Membeli sesuai dengan kebutuhan saja, tidak perlu panik karena stok persedian tersedia,” tambahnya.
Editor : Puthut Ami Luhur