LENTERAJATENG, SOLO– Pradana Ricardo, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terpilih menjadi Duta Bahasa Jawa Tengah 2022.
Pradana Ricardo atau yang kerap disapa Ricard berhasil mewakili Jawa Tengah dalam Pemilihan Duta Bahasa Nasional beberapa waktu lalu.
Mahasiswa asal Klaten ini mengaku bahwa motivasi mengikuti kompetisi muncul dari dalam dirinya sejak mahasiswa baru. Ia mengatakan bahwa menjadi mahasiswa tidaklah lama, hanya empat tahun bagi jenjang sarjana.
“Empat tahun itu singkat. Aku berusaha buat terus ngembangin diri, salah satunya dengan ikut kompetisi. Bukan masalah menang atau kalah, tapi dengan ikut kompetisi bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Sebenarnya sejauh mana sih kita bisa,” kata Ricard dalam keteranganya.
Sejak dulu, ia menyukai dunia tulis-menulis dan wicara publik sehingga membuat Ricard condong mengikuti kompetisi yang terdapat sesi atau tahap presentasi.
Beberapa kompetisi tersebut antara lain esai, karya tulis, dan debat. Tidak jarang karya yang diikutkan juga berkaitan dengan dunia kebahasaan dan kesastraan.
Kompetisi Paling Berkesan
Ricard mengungkapkan bahwa kompetisi yang paling berkesan adalah Pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah 2022.
“Berkesan banget karena itu baru saja kemarin diadakan. Selain itu, usaha buat mendapatkan predikat terbaik 1 engga sehari-dua hari, tapi butuh proses dan persiapan panjang. Persiapannya sudah sejak 2021, Alhamdulillah terbayar di tahun ini ketika dinobatkan menjadi terbaik 1 dan akan mewakili Jawa Tengah di nasional,” ungkapnya.
Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah 2021, tetapi saat itu terhenti sebagai finalis. Berkat bekal pengalaman dan persiapan matang yang dilakukan, akhirnya Ia berhasil menyabet gelar juara di tahun ini.
Kontribusi sebagai Mahasiswa Sastra Indonesia
Sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, Ricard juga ingin mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.
“Aku merasa punya suatu kewajiban untuk bisa memasyarakatkan bahasa Indonesia. Kita tau sendiri bahwa banyak masyarakat lebih tertarik mempelajari dan menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa Indonesia. Jadi, aku pengin memasyarakatkan lagi bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan masyarakat,” katanya.
Selain itu, ia juga berupaya terus mengembangkan program yang diusung dalam Pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah. Ia mengangkat program siniar yang diberi nama “Bersiniar”. Bersiniar merupakan media pembelajaran bahasa Indonesia melalui siniar atau podcast dan video Tiktok. Sasarannya ialah siswa sekolah menengah, baik di dalam negeri maupun Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
Program siniar yang Ia usung juga telah diujicobakan di beberapa sekolah, salah satunya SILN Davao, Filipina.
“Pengin mengembangkan Bersiniar karena selama beberapa bulan ketika sosialisasi dan uji coba, antusiasme peserta sangat menggembirakan. Semoga engga cuma diterapkan di beberapa sekolah, tapi semua sekolah agar generasi muda bisa mengenal lebih jauh lagi tentang bahasa Indonesia,” imbuhnya.