LENTERAJATENG, SEMARANG – Memanfaatkan kemajuan teknologi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang, mampu melakukan efisiensi lebih dari Rp 38 juta. Efisiensi tersebut, karena semakin tingginya kesadaran pelanggan PT KAI terhadap isu lingkungan.
Menurut Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo, kesadaran pelanggan terhadap isu lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas. Penggunaan kemajuan teknologi, juga ikut mendorong efisiensi yang dilakukan oleh operator tunggal kereta api di Indonesia tersebut.
“Semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan fasilitas Face Recognition, yang lebih cepat, efisien dan ramah lingkungan. Sebanyak 1.051.945 pelanggan kereta api telah memanfaatkan fasilitas tersebut di beberapa stasiun di wilayah Daop 4 Semarang dari Januari sampai Agustus 2025,” kata Franoto.
Franoto menambahkan, selama delapan bulan berarti KAI Daop 4 Semarang bisa menghemat 2.630 rol kertas untuk mencetak tiket. Dengan menggunakan Face Recognition, pelanggan tidak perlu lagi mencetak boarding pass dan cukup melakukan validasi wajah saat masuk peron.
“Pelanggan dapat langsung menuju peron atau naik kereta. Selain praktis, fasilitas ini juga berkontribusi dalam mengurangi penggunaan roll kertas,” tutur Franoto.
Fasilitas Face Recognition saat ini tersedia di empat stasiun Daop 4, seperti Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal dan Pekalongan.
Stasiun Semarang Tawang menjadi stasiun dengan penggunaan Face Recognition terbanyak yaitu 466.525 pelanggan, disusul Semarang Poncol 247.239 pelanggan, Tegal 171.712 pelanggan, dan Pekalongan 166.469 pelanggan.
Selain meningkatkan pengalaman pelanggan, penerapan teknologi ini juga berkontribusi pada aspek lingkungan. Setiap rol kertas yang dihemat berarti ada pohon yang tetap lestari, tinta yang tidak perlu diproduksi, serta sampah yang tidak menumpuk.
“Penerapan teknologi ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga komitmen KAI terhadap keberlanjutan lingkungan. Kami belajar dari pengalaman pandemi Covid-19, sehingga mempercepat digitalisasi layanan, termasuk menghadirkan e-boarding pass dan face recognition,” tutur Franoto.
KAI menargetkan, pengembangan digitalisasi yang lebih terintegrasi. Melalui aplikasi Access by KAI, pelanggan akan dapat menikmati perjalanan antarmoda yang seamless dari titik keberangkatan hingga tujuan akhir hanya dalam satu genggaman.
“Transformasi digital adalah pijakan penting KAI untuk menghadirkan layanan transportasi modern, ramah lingkungan, dan sesuai kebutuhan pelanggan. Kami ingin memastikan setiap perjalanan dengan kereta api tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga semakin efisien dan berkelanjutan,” tutur Franoto.