LENTERAJATENG, JAKARTA – Jumlah warga yang akan bepergian saat periode Natal dan Tahun Baru 2023 diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Menyikapi hal itu, Presiden Joko Widodo melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta semua jajarannya untuk meningkatan kesiapan dan kewaspadaan.
“Hati-hati karena berdasarkan survei potensi yang akan melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain selama Nataru itu ada sekitar 44 juta kurang lebih dan ini perlu disiapkan oleh seluruh sektor yang terkait,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy seperti dikutip dari SinPo.id, Senin (20/12/2023).
Dijelaskan Muhadjir, jumlah warga yang akan beperian itu setara dengan 16,35 persen jumlah penduduk. Angka itu melonjak jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Angka ini lebih tinggi sedikit dibanding Nataru tahun 2021 karena 2021 itu hanya 13 persen, tetapi lebih rendah dibanding Nataru tahun 2019, karena 2019 itu yang melakukan libur itu sekitar 55 persen,” tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, keamanan, kebutuhan bahan pangan selama Nataru dan juga pasokan bahan bakar harus dipersiapkan dengan baik agar tidak terjadi kelangkaan.
“Masalah keamanan baik pengamanan di dalam kegiatan peribadatan, sehingga bisa menjamin kegiatan peribadatan yang dilakukan oleh umat Kristiani pada Natal itu berjalan dengan baik, tertib, aman, dan betul-betul bisa khidmat sesuai dengan tujuan dari ibadah itu sendiri, kemudian juga keamanan dalam masalah perayaan tahun baru tahun 2023,” lanjutnya.
Secara umum, Menko PMK menyatakan bahwa pemerintah telah siap menjalakan arahan Presiden Jokowi dalam menghadapi libur Nataru tahun 2022. Menurutnya, sejumlah kementerian/lembaga terkait telah siap mengawal dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi saat Nataru.
“Kementerian Perhubungan, Kapolri, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan tentu saja BMKG yang akan mengawal dari masalah cuaca dan BNPB yang juga akan mengantisipasi kemungkinan adanya bencana,” tandasnya.