LENTERAJATENG, SEMARANG – Suhu Kota Semarang, beberapa hari ini dinobatkan sebagai yang terpanas di antara kota-kota lain di Indonesia. Sesuai data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu Kota Semarang merupakan yang terpanas, antara 37 sampai dengan 38 derajat celcius.
Suhu yang panas, bisa berdampak buruk bagi sistem kekebalan tubuh manusia, terutama jika kondisi badan kurang asupan makanan bergizi dan vitamin. Selain, tinggi suhu juga kemungkinan berkontribusi pada polusi udara.
Melihat kondisi tersebut, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab dengan sapaan Mbak Ita memberikan tips-tips kepada warga Kota yang dipimpinnya. Yang pertama, Mbak Ita menghimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker dan baju dengan lengan panjang saat ke luar ruangan.
Masker untuk menghalau debu masuk ke dalam sistem pernafasan, sehingga dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan. Sedangkan baju lengan panjang, untuk menghindarkan kulit dari sengatan matahari yang bisa membahayakan.
“Dan yang terpenting, jaga makanan, perbanyak minum air putih agar terhidrasi. Jaga kondisi sehingga ketahanan tubuh kita juga lebih kuat,” kata Mbak Ita.
Menurutnya, kondisi cuaca panas yang ekstrem tak hanya terjadi di Kota Semarang, tapi juga di daerah lain. Sudah sejak awal lanjut Mbak Ita, fenomena El Nino ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota terus mensosialisasikan kepada masyarakat.
Pemkot Semarang, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, serta Dinas Kesehatan tak ketinggalan untuk selalu mensosialisasikan dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.
“Kalau memang dirasa kurang fit, bisa segera berobat. Jika dirasa tidak terlalu penting, kurangi beraktivitas di luar ruangan pada siang tengah hari,” lanjutnya.
Sebagai perempuan, Mbak Ita juga meminta para ibu-ibu untuk rutin membersihkan lingkungan terlebih karena debu yang disebabkan cuaca panas ekstrem.
“Karena debunya banyak, kita juga harus sering bersih-bersih rumah, bersihkan kantor. Karena aktivitas paling banyak kan di rumah dan kantor, sehingga kita harus mengatur diri sendiri dan keluarga agar tetap sehat,” tuturnya.
Sementara Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, pemenuhan gizi seimbang sangat penting di tengah panas ekstrem akibat kemarau panjang. Jika tidak diantisipasi dengan asupan gizi yang baik, maka kekebalan tubuh orang akan menjadi sangat rentan.
“Lihat isi piringmu, artinya harus ada keseimbangan karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah. Asupan ini bisa membuat kebal dan ketahanan tubuh lebih baik,” tuturnya.
Politikus Golkar itu mengatakan, selain pemerintah turun ke bawah, masyarakat sendiri juga harus melakukan upaya-upaya preventif supaya terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan panas ekstrem tersebut. Terlebih, bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
“Bisa dehidrasi jadi mudah lelah, gangguan saluran pernapasan, lalu perubahan siang menuju malam harus disikapi dengan baik,” tambahnya.