LenteraJateng, SEMARANG – Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia kini dalam keadaan yang terkendali. Meski begitu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut pemerintah belum puas dengan capaian tersebut.
Ia memaparkan, saat ini kasus harian secara nasional saat ini telah turun hingga 83 persen daripada puncak kasus varian Omicron pada Februari lalu. Bahkan, keterisian rawat inap di rumah sakit juga turun hingga 85 persen.
“Positivity rate kini di bawah standar WHO, yakni 4 persen. Dari data-data tersebut, kami menarik kesimpulan kondisi varian Omicron saat ini pada posisi terkendali,” papar Luhut saat konferensi pers daring, Senin (4/4/2022) malam.
Menurunnya tren kasus dan seluruh aspek penyertanya, memberikan dampak positif terhadap level asesmen kabupaten dan kota yang tertuang pada Inmendagri terbaru. Saat ini, sudah tidak ada lagi daerah yang berada di level 4.
“93 persen daerah di Jawa-Bali sudah berada pada level 1 dan 2. Hanya tersisa sembilan kabupaten dan kota yang masih di level 3. Informasi ini akan tertuang dalam Inmendagri yang keluar,” jelas Luhut.
Dorong Pemulihan Ekonomi, Kondisi Pandemi Indonesia Terkendali
Terkendalinya varian Omicron ini, lanjut Luhut, mendorong pemulihan ekonomi mampu terjaga dengan baik, meski sempat menurun. Perekonomian Indonesia bangkit sangat cepat sejak akhir Februari.
Selain itu, aktivitas industri telah mencatat pertumbuhan positif selama tujuh bulan berturut-turut yang dan menyumbang peningkatan penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur.
“Berdasarkan indeks belanja dari Mandiri Institute, wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda. Mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan keluar rumah mengalami peningkatan,” bebernya.
“Pemerintah belum sepenuhnya puas dengan capaian tersebut. Untuk itu pemerintah masih perlu bekerja keras untuk dan keluar dari badai pandemi ini,” kata Luhut.
Ia berharap, masyarakat dapat agar dapat terlibat dan berperan serta juga kesadaran menjaga kesehatan utamanya dalam melakukan penggunaan masker dan mendorong percepatan vaksinasi booster.
Pemerintah juga berupaya melakukan transisi mengembalikan kehidupan dan aktivitas ekonomi mendekati tingkat normal. Berdasarkan data yang dikeluarkan majalah The Economist Indonesia saat ini berada di angka 68 dari 100 sebagai kondisi normal.
“Untuk kondisi normal yang masih harus diperbaiki adalah kapasitas penerbangan internasional. Untuk itu pemerintah akan melakukan langkah-langkah antara lain membuka Bandara Internasional, antaranya Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Pekanbaru,” pungkas Luhut.