LENTERAJATENG, SEMARANG – Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu tegaskan warga Dinar Indah harus segera direlokasi. Karena kondisi geografis wilayah yang jadi perumahan tersebut rawan terkena banjir.
“Masalah Dinar Indah ini kan sudah jadi problem bertahun-tahun dari mulai 2019, 2021, dan 2023 ini kan yang paling besar kerugiannya. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka warga harus pindah,” ujarnya, Rabu (11/1/2023).
Kendati demikian, upaya untuk warga Dinar Indah agar dapat direlokasi ini tidak bisa cepat. Mengingat inventarisir harus pihaknya lakukan terlebih dahulu.
Pihaknya juga masih perlu mendata kebutuhan yang ada dan mencari keberadaan dari pengembang perumahan Dinar Indah.
“Karena ini berbeda treatment-nya. Lha ini kami sedang melakukan rapat koordinasi,” lanjutnya.
Ita menambahkan, penegak hukum siap melakukan tindakan jika memang ada perumahan-perumahan yang melanggar ijin.
“Pastinya kalau pembangunan perumahan yang tanpa ijin akan ada peran penegak hukum untuk menindak itu. Ya nantinya kita akan lakukan pemeriksaan, apa saja yang kurang. Utamanya perijinan,” bebernya.
Sebelumnya, perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang baru saja diterpa banjir dari luapan Kali Pengkol pada Jumat (6/1/2023).
Sebanyak 147 warga RT 1 dan 2 di RW 26 terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Seorang penyandang disabilitas juga dikabarkan meninggal dunia karena terjebak di dalam rumah saat banjir terjadi.
Banjir dengan ketinggian 1,5 meter itu, sedikitnya merendam rumah dari 37 KK yang ada di wilayah tersebut. Warga terdampak yang menghuni perumahan Dinar Indah diungsikan ke Balai Diklat Pemkot Semarang.
Ita menjelaskan, banjir yang melanda pemukiman Dinar Indah sudah tiga kali terjadi. Tanggul Kali Pengkol yang jebol menjadi penyebab banjir menerjang perumahan tersebut.
“Banjir kiriman dari Ungaran. Tadi debetnya dari 200 sudah turun jadi 50,” kata dia.