LENTERAJATENG, JAKARTA – Indonesia kirim sejumlah tenaga medis untuk bantu tangani korban gempa di Turki dan Suriah. Tim medis yang dikirimkan berasal dari Pusat Krisis Kemanusiaan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
Mereka juga berasal dari organisasi profesi dibawah naungan PB IDI. Seperti Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesi Indonesia (PERDATIN). Kemudian Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), serta epidemiolog.
Ketua Umum PB IDI, dr Moh Adib Khumaidi, SpOT turut melepas relawan tim medis bersama Kepala BNPB dan Sekjen Kementerian Kesehatan RI. Total terdapat 119 relawan tim medis baik dari IDI, TNI – Polri dan organisasi profesi lainnya. Seperti perawat, apoteker, dan lainnya, serta NGO yang berangkat bersama menuju Turki dalam satu pesawat.
“Kerjasama semacam ini sangat penting untuk respons cepat jika terjadi keadaan darurat kesehatan. IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam situasi apapun terutama dalam kondisi darurat. Karena dalam situasi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk menyatukan tim medis dengan keahlian yang sangat spesifik,” kata dr Adib, Senin (13/2/2023).
Relawan tim medis IDI kan bergabung bersama stakeholder sebagai bagian EMT (Emergency Medical Team) Indonesia yang dikirimkan atas nama Pemerintah RI dan akan bergabung bersama relawan medis dari seluruh dunia. Relawan medis ini nantinya bertugas untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
Hingga saat ini, kejadian gempa tersebut telah memakan korban sebanyak 33.181 orang meninggal dunia di kedua negara.
Tim EMT Indonesia ini akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa. Yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya.
Termasuk penanganan kasus-kasus emergensi anak dan bayi baru lahir, ibu hamil dan baru melahirkan. Serta kasus medis lainnya yang dibutuhkan.
Kirim Susulan Logistik, Indonesia Kirim Tenaga Medis
Selain mengirimkan personel tim medis, Indonesia juga akan mengirimkan bantuan pangan dan logisik. Hal ini diungkapkan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendy.
“Untuk berikutnya kita akan mengirim bantuan berupa logistik yang dibutuhkan, nanti insyaallah akan diberangkatkan tanggal 20 Februari,” bebernya.
Adapun bantuan yang akan diberangkatkan sebanyak empat pesawat kargo untuk mengirim bahan-bahan pangan, bahan-bahan peralatan yang dibutuhkan termasuk selimut. Hal ini sesuai dengan permintaan dari Turki dan pemerintah Suriah.
Lebih lanjut, Menko PMK mengatakan Presiden Jokowi menyetujui bahwa pemerintah juga akan mengirimkan bantuan berupa uang tunai atau nonmaterial.