LENTERAJATENG, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mendorong, pengelola hotel yang ada di wilayah yang dipimpinnya memberikan ruang bagi pelaku UMKM. Hal itu dilakukan untuk tempat promosi dan memajang barang dagangan mereka disalahkan satu sudut hotel.
“Karena kalau tingkat hunian hotel sudah semakin meningkat seiring dicabutnya status pandemi Covid sehingga banyak kegiatan di Kota Semarang. Sehingga jika ada produk UMKM maka pelakunya ini juga akan naik kelas,” katanya, Rabu (26/7/2023).
Ita sapaan akrbanya menjelaskan, produk-produk yang biasa dijual atau dipajang di gerai UMKM adalah produk fashion dan kerajinan seperti magnet kulkas, topi hingga gantungan kunci. Dengan meningkatnya aktivitas sosial dan budaya di Kota Semarang, juga berpengaruh terhadap kedatangan tamu hotel.
“Mungkin pas butuh baju, tersedia. Jadi bisa sekalian belanja dan membantu UMKM lokal. Pastinya kalau kegiatan kementerian nah mungkin orang suka butuh nih, dah pulang malam mau cari yang khas. Yang craft atau hasil kreasi dari Kota Semarang mungkin nggak nyandak sehingga mereka bisa cari ke sini UMKM,” imbuhnya.
Ita juga memberikan masukan kepada pihak pengelola hotel untuk bisa melengkapi produk yang disediakan. Sehingga tamu hotel memiliki beberapa pilihan saat akan membeli produk UMKM milik para pengrajin.
“Saya juga memberi masukan agar produknya ditambahkan dan dimodifikasi kemudian juga dilakukan mungkin tes lapangan. Jadi kebutuhan tamu-tamu itu apa sih, misalnya jenis bajunya cowok dan cewek dilengkapi, ada yang formal ada yang casual. Lalu barang kebutuhan sehari-hari,” paparnya.
General Manager Hotel Santika Premiere Semarang Leny Adiyanti mengucapkan, terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang karena sudah memfasilitasi untuk bisa berkolabirasi dengan UMKM Semarang.
“Kami dari Santika Premiere Semarang tetap mensupport UMKM yang ada di Kota Semarang. Agar UMKM bisa tumbuh dan semakin berkembang sehingga bisa memperbaiki perekonomian,” ucap Leny.
Untuk di Hotel Santika Premiere Semarang setidaknya ada delapan pengusaha fashion yang mengisi gerai UMKM. Namun jumlah itu belum tetap karena masih bisa bertambah lagi.
Selain itu, produk yang dipilih memang fashion yang menonjolkan ciri khas Kota Semarang.
“Tentunya kami mensupport produk lokal yang mengedepankan ciri khas Semarang. Sehingga dengan ciri khas tersebut juga sesuai dengan visi kita. Untuk produknya masih ke fashion yang permpuan. Cuma ke depannya kami akan menggandeng banyak UMKM lain agar lebih beragam,” paparnya. (IDI)