LenteraJateng, SEMARANG – Driver ojek online (ojol) ancam duduki kantor para aplikator apabila tuntutan mereka tidak terpenuhi pada Senin (19/9/2022) pekan depan. Tuntutan mereka antara lain, adalah turunkan potongan ongkos perjalanan dan asuransi kecelakaan bagi mitra.
Didik Agus Riyanto, perwakilan Asosiasi Driver Online (ADO) menyampaikan, selama ini potongan biaya sebesar 20 persen memberatkan mitra. Apalagi dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang semakin menggilas pendapatan driver.
Selain itu, asuransi kecelakaan bagi mitra sangat diperlukan tidak hanya saat membawa penumpang. Selama ini, perlindungan asuransi hanya berlaku saat sedang menerima order. Padahal, resiko terjadi kecelakaan bagi para driver bisa terjadi kapan saja.
“Hasil permintaan audiensi teman-teman sudah kami sampaikan semua ke aplikator dan Wagub. Besok senin (19/9/2022) akan diberikan jawaban,” kata Didik seusai audiensi dengan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maemoen dan aplikator, Kamis (15/9/2022).
Didik menegaskan, aksi lebih besar akan dilakukan apabila ada aplikator yang tidak memberikan atau memenuhi tuntutan tersebut. Ia dan rekan-rekannya driver Ojol ancam duduki kantor aplikator yang tidak memberikan jawaban terkait tuntutan yang telah dilayangkan.
“Semua teman-teman akan menduduki kantor itu. Tuntutanya 20 persen potongan menjadi 15 persen, kenaikan tarif, ansuransi dan lain-lainya, berlaku untuk roda dua dan roda empat. Kita akan tunggu sampai Senin,” tegas dia.
Kemudian terkait dengan asuransi, Didik menyarankan kepada aplikator untuk menggunakan perusahaan plat merah seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Kalau perusahaan swasta bisa sampai Rp 100 ribu. Sedangkan BPJS bisa lebih murah,” tandasnya.
Gus Yasin Minta Kedua Pihak Paham Tanggung Jawab, Driver Ojol Siap Duduki Kantor Aplikator
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maemoen, menyampaikan tiap aplikator sudah sepakat dengan tuntutan para mitra mereka. Ia berharap, kedua belah pihak dapat memahami tanggung jawab satu sama lain.
“Bagaimana pun, aplikator Jateng juga harus koordinasi pusat. Jadi besok sampai Senin ada pertemuan untuk jawaban,” imbuh Taj Yasin.
Ia menegaskan aplikator harus bersedia menaikan tarif bagi mitra mereka. Sebab, hal itu juga sudah menjadi keputusan pemerintah.
“Kalau ada tarif rendah, sesuaikan. Begitu juga potongan yang harus masuk mitra. Karena itu menjadi hak kewajiban aplikator ke mitra,” tutupnya.