LenteraJateng, SEMARANG – Perwakilan driver ojek online (Ojol) Jateng minta bantuan Gubernur Jateng, untuk menyelesaikan persoalan antara driver dengan aplikator.
Koordinator Ojol Dedy Prasetyo koordinator menyatakan, terdapat beberapa permasalahan seperti penyesuaian tarif, tidak adanya kontrol penerimaan driver dan masih banyak lagi. Aplikator dapat menurunkan tarif sehingga membebani driver, bebas merekrut driver dan lain-lain
“Kami menghadap pak Gubernur, berharap ada solusi terkait persoalan yang selama ini terjadi,” kata Dedy, di Kantor Gubernur Jateng, Senin (4/4/2022).
Dedy menambahkan, tidak ada kejelasan status driver terkait persoalan kemitraan. Ia mengharap, ada solusi persoalan hubungan kemitraan ini. Perlu mempertegas sistem mitra antara driver dan aplikator sehingga perlu payung hukum bagi driver.
“Dalam prakteknya kami tereksploitasi oleh aplikator,” tambah Dedy.
Sementara Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, bentuk hubungan kerjasama yang berbeda dan baru sehingga tidak bisa tergesa-gesa mengambil kebijakan.
“Saya juga sudah dapat laporan dari Kadishub, karena ini bentuk baru kerjasama dalam pekerjaan, jadi ini tidak mudah. Njenengan itu kan mitra, bukan karyawan aplikator kan,” tuturnya menanggapi keluhan driver.
Menurutnya, persoalan tersebut tidak hanya terjadi di Jateng melainkan di seluruh Indonesia. Karena bukan karyawan sambung Ganjar, maka pihak aplikator mengambil keputusan tanpa pertimbangan dari driver.
“Tapi persoalannya merasa dirugikan karena pembagian keuntungan dianggap tidak seimbang, ini perlu dibicarakan,” tambahnya.
Ia berjanji, akan membantu mengkomunikasikan dengan pemilik aplikasi karena kebetulan mengenalnya. Persoalan yang driver alami, Ganjar akan menyampaikannya kepada pemilik aplikasi agar mencari solusi bersama.
Editor: Puthut Ami Luhur