LenteraJateng, BALIKPAPAN – Dirjen Hubdat Budi Setiyadi menuturkan, perlu adanya langkah mitigasi dalam menyikapi kejadian kecelakaan truk kontainer di Balikpapan pada Jumat (21/1/2022). Pernyataan tersebut ia sampaikan, saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi kecelakaan di Simpang Rapak, Minggu (23/1/2022).
“Yang penting adalah mitigasi untuk penanganan selanjutnya seperti apa. Akan ada koordinasi dengan Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR terkait dengan rekayasa yang akan dilakukan baik jangka pendek ataupun jangka panjang,” kata Dirjen Budi.
Baik rekayasa jangka pendek, yaitu dengan pembangunan jalur evakuasi sementara di sebelah kiri jalan. Maupun jangka panjang, yaitu usulan pembangunan fly over dari APBD Provinsi.
Budi mengatakan, bahwa akan ada pembatasan operasional kendaraan barang, pada pukul 22.00 WITA sampai dengan 05.00 WITA yang mengacu pada peraturan Wali Kota Balikpapan.
“Kondisi jalan dengan elevasi kurang lebih 10 persen memang kurang baik untuk turunan panjang. Sama seperti di Kretek Wonosobo dan Bumiayu Brebes di Jawa Tengah. Maka, perlu melakukan langkah mitigasi perbaikan seperti pembatasan operasional kendaraan angkutan barang,” tuturnya.
Perubahan Spesifikasi pada Truk, Dirjen Hubdat Lihat Perlu Langkah Mitigasi
Ia juga mengungkapkan, ada hasil temuan sementara pada kendaraan truk kontainer yakni adanya perpanjangan ROH (Rear Over Hang). Serta adanya perubahan konfigurasi pada sumbu ban sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi asli kendaraan.
“Dari hasil temuan sementara, adanya tambahan ROH dan perubahan konfigurasi sumbu ban dari 1-1 menjadi 1-2-2 pada truk tersebut. Tapi sampai saat ini kami masih berkoordinasi dengan KNKT dan pihak kepolisian karena penyebab pastinya masih dalam tahap investigasi,” tutur Budi.
Dengan adanya kejadian ini, ia berharap dan meminta kerja sama serta peran dari para pengusaha truk dan pemilik kendaraan logistik. Terutama untuk mengutamakan aspek keselamatan dan menghindari muatan dan dimensi yang berlebih.
“Kejadian ini tentu berkaitan dengan ODOL (Over Dimension Over Loading). Maka itu rencana ke depan mobil yang bermuatan berat transfer kendaraan yang lebih kecil,” tuturnya.
Budi menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan pelatihan bagi para pengemudi truk angkutan barang. Dan ke depannya akan melakukan peningkatan pelatihan, terutama pada kota prioritas dengan pelabuhan-pelabuhan besar.
“Penanganan secara komprehensif, untuk mengutamakan keselamatan namun juga tetap menjaga perekonomian,” tambahnya.
Kegiatan peninjauan lokasi kecelakaan ini dihadiri juga oleh Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Singgamata, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, Arih Franata Filipus Sembiring, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Timur, Junaidi, dan Tim KNKT.