LenteraJateng, SEMARANG – Covid-19 di Indonesia menuju endemi, beralih status dari pandemi. Tetapi di sisi lain, pemerintah juga masih berhati-hati dalam memutuskan status tersebut.
Menteri Koordinator Investasi dan Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, untuk mengatasi pandemi dan berubah status menjadi pandei menggunakan indikator-indikator sesuai WHO. Adapun indikator yang pemerintah gunakan, adalah tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi dan tingkat kasus rendah.
Pemerintah Indonesia terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19 bisa beralih status menjadi endemi.
“Namun, kapasitas fasilitas kesehatan juga harus memadai, maupun kunjungan langsung ke lapangan. Selain itu kondisi pra endemik terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang dan sudah stabil atau konsisten,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (21/2/2022).
Luhut menjelaskan, beberapa negara memang sudah mulai memberlakukan kebijakan pelonggaran transisi endemi, seperti Inggris, Denmark, dan Singapura. Tetapi Indonesia tidak perlu latah terburu-buru mengikuti kebijakan serupa beralih status pandemi Covid-19 menjadi endemi, sama dengan di negara-negara tersebut.
“Kami akan melakukan transisi bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi dan sosial budaya serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian. Dan kami akan terus melakukan evaluasi mengenai status endemi ke depannya,” tutur Luhut.
Untuk dapat mencapai cita-cita transisi dari kondisi pandemi ke endemi lanjut Luhut, pemerintah terus menggenjot vaksinasi dan booster yang utamanya bagi para lansia. Pemerintah juga mendorong dan meminta bantuan kepada pemerintah daerah beserta jajarannya, untuk terus aktif mensosialisasikan dan memaksimalkan vaksin booster.
Tingkat Vaksinasi Kedua Masih di Bawah 70 Persen, Covid-19 di Indonesia Menuju Endemi
Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin menyatakan, tingkat vaksinasi mempengaruhi angka kematian. Maka ia menghimbau, bagi masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi lengkap, mengingat capaian vaksinasi kedua masih di bawah 70 persen.
“Kami mengamati bahwa yang meninggal itu rata-rata belum vaksin atau baru sekali, juga komorbid dan lansia. Jadi walaupun di Jawa dan Bali juga sudah kasusnya mulai menurun, tapi puncak kematiannya baru akan terjadi dua minggu sesudah puncak kasus,” tuturnya.
Untuk vaksinasi dosis pertama telah mencapai 189 juta populasi di Indonesia. Walau masih sedikit provinsi yang mencapai vaksinasi maksimal untuk dua dosis.
“Itu artinya 70 persen populasi sudah mendapat vaksin. Tapi kita tetap harus mengejar vaksinasi kedua agar segera mencapai secara keseluruhan,” tutur Budi.
Editor: Puthut Ami Luhur