LenteraJateng, SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang punya lima alat early warning system (EWS) baru. Alat EWS ini berupa kamera pengawas untuk pantau ketinggian air di sejumlah titik.
Lima alat EWS tersebut telah terintegrasi dengan internet sehingga bisa terpantau melalui aplikasi. Melalui EWS ini, potensi bencana dapat terpantau selama 24 jam.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Semarang, Anggie Ardhitia mengungkapkan, lima titik baru tersebut berada di lokasi mulai hulu sampai hilir.
“EWS pada tahun 2022 ini kami pasang ada di Gayamsari, Jatibarang, Pudak Payung, Banjir Kanal Timur. Satunya lagi ada di Tugu Soeharto,” kata Anggie, Rabu (26/10/2022).
Untuk pengembangan EWS tersebut, dapat terpantau melalui aplikasi Si Pantau yang dapat diunduh di playstore. Dari rekaman kamera pengawas ini, dapat terlihat level ketinggian air.
“Jadi kami ada tiga level ketinggian. Awas, siaga, dan normal paling bawah. Itu realtime,” imbuhnya.
Melalui aplikasi tersebut, EWS akan menampilkan grafik potensi bencana yang terlapor secara realtime. Lalu kamera pengawas yang akan memberikan foto situasi sekitar setiap lima detik sekali.
“Grafik itu realtime, termasuk juga ada CCTV, nanti ada fotonya. Walaupun foto ini tidak per detik, tapi kami bikin per 5 detik. Karena itu pakai data, kami pakai provider disana,” terang Anggie.
Alat pantau tersebut juga juga dilengkapi robot chat. Apabila terjadi perubahan level ketinggian air, alat akan memberi notifikasi otomatis dari pesan robot.
EWS Rob dan Longsor di Tahun 2023, BPBD Punya Lima EWS Baru Untuk Pantau Ketinggian Air
Selain potensi banjir, ke depannya, BPBD Kota Semarang akan memasang EWS untuk rob dan longsor. Alat ini diproyeksikan akan mulai terpasang di 2023.
“Rob dan longsor tahun depan termasuk yang kami anggarkan. Tapi titiknya belum. Lokasinya cuman kami lihat potensi bencana yang ada,” bebernya.
Untuk rob, Anggie menyebut besar kemungkinannya akan berada di pesisir Semarang seperti di Semarang Utara dan juga Pantai Rekreasi Marina.
“Kemudian longsor jelas ada potensi bencana. Titiknya banyak, ada di Lempongsari, Jangli, Gunungpati, Semarang Barat dan sekitarnya,” pungkasnya.