LENTERAJATENG, SEMARANG – Gelandang PSIS Semarang Boubakarry Diarra terpilih dalan 11 pemain favorit untuk pekan ketiga BRI Liga 1.
Pilihan pemain favorit kepada Boubakary Diarra itu dinilai oleh suporter PSIS Semarang pantas karena pemain asal Mali itu bermain bagus.
Tidak hanya saat pekan ketiga, banyak yang menilai Boubakary Diarra jadi pemain vital untuk PSIS Semarang.
Dipasang di tengah, Diarra jadi metronom penting bagi permainan Laskar Mahesa Jenar.
Fisiknya yang kuat membuat Diarra tampak lebih banyak berlari dari rekan-rekannya yang lain. Diarra seringkali jadi dinding tebak sebelum penyerang lawan merangsek ke pertahana dengan mengamankan area dan mematikan pemain-pemain kunci.
Misalnya saja ketika pertandingan pertama, Diarra sukses bikin kebingungan Mati Mier sebagai kreator serangan Bhayangkara FC begitupula saat lawan Persebaya kemarin yang sukses bikin ide cemerlang dari Ze Valente harus redam dan gagal bikin peluang berbahaya.
Tidak hanya bagi pertahanan saja, Diarra juga punya andil besar dalam penyerangan. Misalnya saat lawan Persebaya kemarin dua gol PSIS didapat dari peran Diarra dalam mendistribusikan bola.
Dengan semua hasil permainan ini bisa dikatakan, Boubakary Diarra atau yang biasa dijuluki orang dengan “Paul Pogba dari PSIS” karena punya kemiripan ini jadi pemain paling penting.
Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius pun berkata demikian. Katanya dalam 3 pertandingan permainannya sungguh bagus.
“Dia adaptasinya bagus baik pada sistem di sini dan tentunya sistem saya sendiri. Saya harap dia dapat musim yang baik,” ungkap Agius.
Sedangkan Diarra saat ditemui usai latihan mengatakan jika adaptasinya dengan tim berjalam baik. Hal itulah juga yang turut membantu permainannya.
“Saya adaptasi dengan baik. Saya terbantu dengan adanya Fortes, Lucao dan Vitinho. Mereka selali bantu menerjemahkan dan hasilnya sangat membantu,” katanya.
Diarra menambahkan sejauh ini dia mrrasa takjub bermain di Indonesia khususnya Semarang.
Bermain di sini menurutnya sungguh berbeda dengan di Malta baik dari gaya permainan, dan terutama suporter.
“Tapi saya senang dengan Semarang. Atmosfernya luar biasa. Saya takjub,” ungkapnya.(ADI)