LenteraJateng, BLORA – Bendungan Randugunting selesai lebih cepat 10 bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya. Kontrak pembangunan Bendungan Randugunting di Blora selesai, pada November 2022 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, proyek nasional tersebut bendungan ke-14 yang rencananya Presiden Joko Widodo resmikan. Dari 2015 sampai 2020, pemerintah sudah menyelesaikan pembangunan 14 bendungan.
Semua bendungan tersebut, kini sudah beroperasi untuk pengairan lahan pertanian dan berbagai kebutuhan lainnya.
“Secara keseluruhan bendungan sudah selesai, hanya menyisakan untuk merapikan gedung dan lanskap. Mudah-mudahan Bapak Presiden dapat meresmikannya pada awal Januari 2022 ini,” kata Menteri Basuki, di Blora, Minggu (2/1/2022).
Menteri Basuki, meninjau progress pembangunan Bandungan Randugunting di Blora. Pekerjaan fisik bendungan dengan kapasitas 14,43 meter kubik tersebut sudah selesai.
Menurutnya, perencanaan pembangunan Bendungan Randugunting sudah sejak tahun 1990-an. Bendungan tersebut rencananya, untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Blora dan Rembang. Pembangunan bendungan, mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 tanpa kendala teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.
“Blora dan Rembang ini termasuk rawan atau langka air. Nantinya bendungan ini bisa memberikan suplai air baku 200 liter per detik dan irigasi 670 hektar. Selain juga dapat memanfaatkan bendungan sebagai tempat wisata,” tutur Menteri Basuki.
Bendungan Randugunting sambung Menteri Basuki, memiliki luas genangan 187,19 hektar. Proyek strategis ini jika sudah beroperasi juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75 persen atau sebesar 81 m kubik per detik. Sehingga luas area terdampak banjir dapat berkurang, dari 4.604 hektar menjadi 2.285 hektar.
Potensi Sumber Listrik Terbarukan, Bendungan Randugunting Selesai Lebih Cepat
Ia menambahkan, bendungan yang terletak di Desa Kalinanas Kecamatan Japah Blora itu juga memiliki potensi sumber listrik. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem solar panel.
“Jadi kami coba memasang floating solar panel di bendungan. Saat ini kami punya 231 bendungan, jika tambah 61 bendungan yang akan selesai 2024, maka akan punya 292 bendungan. Jika semua terpasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang,” tutur Menteri Basuki.
Pembangunan Bendungan Randugunting berada di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Kontraktor pelaksana pembangunan PT Wijaya Karya – PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 880 miliar.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR Muhammad Adek Rizaldi, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito.