LENTERAJATENG, JAKARTA – Sejumlah rumah warga dilaporkan rusak akibat gempa dengan magnitudo 7,9 di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Selasa (10/1/2023) dini hari.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga hari ini, sebanyak 15 rumah warga Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan, dengan rincian 1 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan.
Selain rumah, fasilitas pendidikan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki, Tanimbar Selatan, mengalami kerusakan. Sedangkan dampak korban, BPBD setempat menyebutkan 1 warganya luka-luka.
“Berdasarkan informasi BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik. Terjadi kepanikan saat gempa berlangsung sehingga warga keluar rumah,” terang Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB seperti dikutip.
Pascagempa, lanjutnya, BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar langsung melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan. Di samping itu, petugas mengimbau warganya untuk tetap waspada.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M7,9 berada pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar atau dulu bernama Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman 130 km. Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.
Berselang sekitar 20 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo (M)5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 128 km.
Dilihat dari intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.
“Kami mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan pascagempa. Tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa,” jelasnya.
Selain itu, warga juga diminta untuk tidak mudah terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasanya tersebar melalui media sosial.