LENTERAJATENG, SEMARANG — Perkembangan kasus hukum yang melibatkan sejumlah eks pejabat perbankan nasional, termasuk mantan pejabat Bank Jateng. Manajemen menegaskan, komitmennya terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan integritas dalam pengelolaan lembaga keuangan.
Bank Jateng menyatakan, proses hukum yang sedang berlangsung sepenuhnya menjadi ranah aparat penegak hukum. Bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di provinsi tersebut, menghormati serta mendukung langkah Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum dan pemberantasan praktik korupsi di sektor keuangan.
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengungkapkan, momentum ini menjadikan pembelajaran bagi pihaknya agar tetap berada pada jalur positif dan berkomitmen penuh terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas.
“Kami memahami pentingnya kepercayaan publik, oleh karena itu kami memastikan seluruh aktivitas operasional Bank Jateng senantiasa berada dalam koridor hukum dan etika bisnis yang tinggi. Penguatan internal kami lakukan menyeluruh, mulai dari penyaluran kredit, tata kelola risiko, hingga sistem audit internal,” kata Irianto di ruang kerjanya, Selasa (22/7/2025).
Terkait pemberian fasilitas kredit kepada Sritex, Bank Jateng telah melakukan langkah-langkah yang perlu untuk pengamanan dengan membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 100 persen, pada 2021 sesuai dengan outstanding kredit Sritex.
“Tentunya hal ini tidak akan mempengaruhi operasional bank serta laba Bank Jateng pada tahun 2025,” tambahnya.
Terkait dengan proses kepailitan Sritex menurut Irianto, Bank Jateng sebagai kreditur separatis sesuai dengan Daftar Piutang Tetap yang diakui oleh kurator, menunggu pembagian recovery yang saat ini dalam tahap pemberesan aset.
Sebagai Bank Pembangunan Daerah, Bank Jateng terus menunjukkan performa positif dan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi regional, khususnya di Jawa Tengah.
Inisiatif digitalisasi layanan perbankan, peningkatan akses pembiayaan untuk UMKM, dan kemitraan strategis dengan pemerintah daerah menjadi pilar utama penguatan kinerja Bank Jateng ke depan.
“Kami percaya bahwa tantangan justru menjadi titik balik untuk tumbuh lebih sehat dan berintegritas. Dengan dukungan pemegang saham dan seluruh nasabah, kami optimistis dapat terus memberi nilai tambah bagi pembangunan daerah,” tutur Irianto.
Bank Jateng ke depan, berkomitmen menjadikan transparansi dan akuntabilitas sebagai fondasi utama dalam pengambilan keputusan bisnis.
Sekaligus memperkuat peran sebagai mitra strategis pembangunan daerah, yang bersih dan bertanggung jawab.